Demonstran Tuntut Ketua KPU Mundur, TNI Polri Halau Pendemo

Laporan Jurnalis Bantaeng : AM Dg Nappa

TOPIKterkini.com-Bantaeng –Puluhan masyarakat peduli Pemilu menyuarakan aspirasinya menyoal pelanggaran pemilu dengan membakar ban bekas di depan kantor KPU Bantaeng, Jalan Andi Mannapiang, Lamalaka, Kabupaten Bantaeng pada Jumat, 8 Februari 2019.

Teriakan-teriakan turunkan Ketua KPU pun dilontarkan massa aksi, meminta KPU netral dalam menyikapi berbagai persoalan dalam penyelenggaraan Pemilu. Personil pengamanan dari institusi TNI dan Polri terjun langsung menghalau massa demonstran yang diduga bertindak anarkis .

Skenario simulasi pengamanan Pemilu semakin mendebarkan tatkala aksi yang awalnya damai tiba-tiba berujung kericuhan. Para pendemo yang datang ternyata telah menyiapkan balok kayu dan batu. Aparat memperingatkan massa agar tidak bertindak anarkis. Namun peringatan itu tidak digubris.

Keberadaan TNI merupakan perbantuan untuk Polri dalam kondisi darurat, yang dalam hal ini berdasarkan kewenangan Kapolres Bantaeng, untuk meminta sewaktu-waktu jika itu darurat. Kehadiran TNI dalam situasi darurat atas permintaan bantuan dari Kapolres dan dibawah kendali Kasatwil (Kapolres) “ jadi acuan kita adalah MoU antara  TNI dan Polri nomor 18 tahun 2018, disana menyebutkan bahwa saat terjadi chaos, maka Polri meminta bantuan kepada TNI,” kata Dandim 1410/Bantaeng, Letkol Kav Anang S.

“Maka dari itu, saya sebagai komandan tertinggi di Bantaeng, sebagai Dandim, mengirimkan bantuan personil satu pleton TNI untuk membantu. Statusnya di bawah kendali Kasatwil (Kapolres Bantaeng) untuk mengatasi huru-hara. Atau untuk mengatasi sektor objek vital seperti KPU, atau Pom bensin (Pertamina), Kantor Pemerintahan, termasuk kantor Polisi dan TNI,” Jelas Nanang menerangkan fungsi TNI dalam pengamanan pemilu nantinya.

Nanang juga mengatakan bahwa simulasi tersebut dilakukan selama empat hari dan terbagi beberapa tahapan. Pertama drill teknis, yaitu sosialisasi kepada prajurit tentang pelibatan TNI kepada Polri, dasar dan payung hukum di paparkan dalam sosialisasi itu. Kedua dilakukan juga pembekalan prosedur dan tata cara pilkada, pelanggaran-pelanggaran pemilu dari Bawaslu.

“Dan hari ini, kita laksanakan simulasi pengendalian massa. Dengan skenario kejadian sebenarnya, situasi sebenarnya dan peralatan yang sebenarnya,” pungkasnya.

Sementara itu Komisioner KPU Bantaeng, Hamzar menuturkan bahwa simulasi ini sengaja dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dalam penyelenggaraan Pemilu nantinya.

“Pihak keamanan bekerjasama dengan TNI dan Polri. Ini inisiatif TNI dan Polri, tentunya untuk keamanan nanti,” ujar Hamzar.(Ar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *