Secara Tegas, Kades Paku Jaya Konawe Bantah Lakukan Pemukulan Terhadap PHL Dermawan di Pos PAD

TOPIKTERKINI.COM, KONAWE – Kepala Desa Paku Jaya, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Membantah secara tegas melakukan tindakan penganiayaan dan pemukulan terhadap salah satu Pegawai Harian Lepas (PHL) Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Konawe Utara (Konut), Dermawan. Itu adalah berita pembohongan publik.

Kades Paku Jaya Kab. Konawe, Yunus

Hal tersebut disampaikan oleh Kades Paku Jaya, Yunus saat dikonfirmasi oleh Media TOPIKterkini.com dikediamannya pada Minggu (15/9/19).

Kades Paku Jaya, Yunus mengatakan, bahwa berkembangnya berita atas adanya penganiayaan dan pemukulan yang dilakukan oleh dirinya terhadap pegawai harian lepas (PHL) Dermawan yang sedang bertugas di Pos Pendapatan Asli Daerah (PAD) terletak di Desa Tondowatu, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara (Konut). Apa yang diberitakan itu tidak benar alias pembohongan publik.

“Berita itu tidak benar, apa lagi sampai timbul bahasa ‘memiting leher dan memukul bersama teman-temannya terhadap Dermawan’. Itu merupakan pembohongan semata dan perbuatan pencemaran nama baiknya,” ungkap Kades Yunus.

Kades Yunus menceritakan kronoligis kejadiannya. “Pada hari itu sejak Rabu tanggal 28 Agustus 2019 yang lalu, berawal dari mobil miliknya sedang memuat material batu gamping ditahan di Pos PAD oleh Dermawan, dan sopir truk saya menghubungi kami melalui via cellulernya untuk menyampaikan jika mobilnya ditahan.

“Melalui sambung cellulernya, Kades Paku Jaya, Yunus diminta datang di Pos oleh petugas PAD Dermawan. Akhirnya, Kades Yunus mendatangi ke Pos tersebut”

Setibanya di Pos PAD itu, Saya (Yunus red) mempertanyakan “Kenapa mobilku ditahan” Dermawan menjawabnya, Ini perintah Kadis Pendapatan Daerah Konawe Utara (Konut). Jika mobil Kades Paku Jaya muat material harus ditahan dan ironisnya lagi kupon penimbangan pun di robet oleh Dermawan itu. tutur Yunus.

Atas sikap Dermawan yang sedang bertugas di Pos Pendapatan Asli Daerah, Yunus pun meminta untuk menghubungi koordinator Pos PAD bernama Sultan. Guna mencari solusinya. Kemudian Pak Sultan datang ke Pos dan mengatakan ke Dermawan, jika mobil memiliki kupon penimbangan empat rangkap maka difoto saja atau dicatat plat DTnya dan juga nama Sopirnya (seperti mobil yang lain). Namun, Dermawan tetap ngotok untuk menahan mobil milik Kades Yunus karena ini “Perintah Kadis Pendapatan Daerah”.

Berselang beberapa jam kemudian, masyarakat sekitar dan para sopir merasa kesal dan marah dikarenakan terjadi arus jalan macet dengan panjang kurang lebih 600 meter. Akhirnya masyarakat tersebut mengatakan kenapa Pos PAD tahan mobil padahal bukan tugasnya kecuali Dinas Perhubungan dan pihak Lalu Lintas (Polisi).

“Masyarakat sekitar dan para Sopir sangat kesal dan marah karena jalan tersebut macet sejak pagi hingga siang hari. Akhirnya masyarakat itu mendatangi Pos dan terjadi tindakan pemukulan terhadap petugas PAD bernama Dermawan,” Kata Kades Yunus.

Kesimpulannya, pemicu masalah ini dikarenakan arus jalan macet berkepanjangan membuat masyarakat sekitar bersama para sopir kesal sehingga terjadi penganiayaan dan pemukulan terhadap petugas PAD yakni Dermawan.

Kemudian, saya (Yunus red) tidak pernah melakukan tindakan penganiayaan atau menyuruh maupun mengarahkan orang/teman saya untuk melakukan pemukulan terhadap Dermawan itu. Bahkan, masyarakat dan sopir mobil yang melakukan tindakan tersebut bukan warga Paku Jaya dan saya juga tidak mengenal mereka. terang Kades Yunus.

Untuk diketahui, saat kejadian pemukulan terhadap Dermawan di Pos itu, saya sementara berbincang dengan koordinator Pos PAD pak Sultan dan tiba-tiba melihat ada keributan. Saya langsung masuk untuk melerai dan menyuruhnya lari. Jadi saat kejadian tersebut saya turut membantu dan mengamankan beliau agar dapat terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan. tutupnya.

Laporan Jurnalis Sultra : Darman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *