Enam Tewas dan 36 nelayan hilang setelah Topan Bulbul Menghantam Bangladesh

TOPIKTERKINI.COM – DHAKA : Topan Bulbul menyerang Bangladesh semalam, menewaskan enam orang dan meninggalkan kerabatnya dalam pencarian putus asa untuk mencari 36 nelayan yang hilang, meskipun evakuasi segera menyelamatkan banyak nyawa dan situasi terburuk sudah berakhir, kata para pejabat pada hari Minggu.

Sekitar 30 orang terluka dan sekitar 6.000 rumah rusak sebagian atau seluruhnya, kata pihak berwenang.

BACA JUGA: Cina mengatakan Pembunuhan terhadap Pemimpin Negara Islam adalah Kemajuan

Lima dari enam korban terbunuh oleh pohon-pohon tumbang, termasuk seorang wanita berusia 52 tahun yang menghabiskan malam di tempat penampungan. Dia kembali ke rumah pada hari Minggu dan terbunuh ketika sebuah pohon menabrak rumahnya. Korban lain, seorang nelayan berusia 60 tahun, menolak untuk dievakuasi.

Dua perahu nelayan belum kembali dan kerabat belum dapat menghubungi mereka, kata Anwar Uddin, seorang perwakilan publik setempat di distrik Bhola selatan.

Tidak ada kerusakan besar yang dilaporkan di kamp-kamp di Bangladesh tenggara tempat ratusan ribu pengungsi dari Myanmar yang bertetangga tinggal.

BACA JUGA: Hampir 4,15 juta penduduk ilegal ditangkap di Arab Saudi

Sekitar 2 juta orang dari 13 distrik pantai Bangladesh berkumpul di sekitar 5.558 tempat penampungan pada Sabtu malam. Di luar, kecepatan angin meningkat antara 100 dan 120 km per jam (62 hingga 75 mph) dan beberapa daerah pantai dataran rendah kebanjiran.

Kecepatan angin kini turun hingga antara 70 dan 80 kpj (43 hingga 50 mpj), kata pihak berwenang.

“Mungkin butuh beberapa hari untuk mendapatkan situasi normal,” Enamur Rahman, menteri junior untuk manajemen dan bantuan bencana, mengatakan kepada media

BACA JUGA: Para uskup Prancis berikan pembayaran kepada para korban pelecehan seks di Gereja

Sekitar 1.200 wisatawan domestik sebagian besar terjebak di pulau Saint Martin di distrik Bazar Cox, kata Rahman.

“Mereka semua akan diselamatkan,” katanya.

Musim topan di Teluk Benggala dapat berlangsung dari bulan April hingga Desember. Pada tahun 1999, topan super menghantam pantai negara bagian Odisha di India selama 30 jam, menewaskan 10.000 orang.

BACA JUGA: Pengadilan India memutuskan mendukung umat Hindu dalam pertikaian dengan Muslim

Negara bagian Benggala Barat dan Odisha di bagian timur India telah menerima hujan lebat sejak Sabtu pagi dan ada laporan ratusan pohon yang tumbang. (Reuters)

Editor: AzQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *