TOPIKTERKINI.COM – KONAWE: Puluhan mahasiswa yang tergabung pada lembaga Aliansi Suara Rakyat Konawe ( ALSURAT – KONAWE ) menggelar aksi demonstrasi hari ini senin 18 November 2019 di tiga titik aksi, massa aksi tersebut mengawali aksi dengan rute start kampus Univeraitas Lakidedende Konawe kemudian menyambangi kantor Bupati Konawe, kantor Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman ( PU- PRPKP ), serta berakhir di kantor Kepolisian Sektor Konawe.
![](https://topikterkini.com/wp-content/uploads/2019/11/WhatsApp-Image-2019-11-18-at-19.51.09.jpeg)
Koordinator aksi Hendryawan. M didepan kantor Polres Konawe dalam orasinya menyampaikan terkait temuan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia ( BPK – RI ) mengenai berbagai proyek serta anggaran yang digelontorkan pada dinas PU – PRPKP serta program Rencana Umum Pengadaan ( RUP ) tahun 2018 yang nilainya miliyaran rupiah dimana kegiatannya ia nilai tidak mengikuti peraturan Izin Prinsip Bupati nomor 8 tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa
BACA JUGA: Bakal Calon Kepala Desa Ulu Sawa Konut Keberatan Berkasnya Digugurkan
Yang di antaranya swakelola pembangunan jembatan gantung di Desa Rawua Kecamatan Uepai Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara dengan jumlah anggaran Rp. 700 Juta yang dimana pekerjaan ini telah di biayai oleh Coorporate Social Responsibility ( CSR ) pihak Bank Nasional Indonesia ( BNI )
Selanjutnya dalam orasinya juga Hendryawan. M pun menyampaikan terkait temuan BPK tahun 2018 pada proyek di Dinas PU-PRPKP mengenai volume timbunan pekerjaan swakelola peningkatan jalan poros Kecamatan Lambuya, Puriala, dan Tongauna yang Laporan Pertanggung Jawaban ( LPJ ) -nya tidak sesuai dengan fisiknya yang selanjutnya ia sebut menunjukan kekurangan volume sekitar Rp. 500 Juta.
Kemudian masih dalam orasinnya Hendriyawan. M juga membeberkan temuan audit BPK yang ia duga kuat ada indikasi korupsi terkait kelebihan pembayaran pada enam paket proyek pekerjaan dalam pelaksanaan belanja modal yang dikerjakan oleh PT. SJSP peningkatan jalan Wawonggole – Palarahi sekitar Rp. 30 juta, proyek peningkatan jalan Meluhu – Ahuhu sekitar Rp. 16 juta, selanjutnya yang dikerjakan oleh PT. KLSP proyek peningkatan jalan Tawanga – Teteona yang nilainya sekitar Rp. 290 Juta, serta proyek peningkatan jalan yang dikerjakan oleh PT. OGM sekitar Rp. 150 an Juta.
BACA JUGA: Panitia 7 Diduga Ada Permainan Dengan salah satu Bakal calon Kades Desa Tambakua Kec. Landawe Konut
Massa aksi yang tergabung dalam lembaga AL-SURAT Konawe tersebut menyampaikan berbagai tuntutannya di antaranya mendesak Polres Konawe dan Kejaksaan Negeri Konawe untuk segera memanggil dan memeriksa pihak Dinas Pekerjaan Umum ( PU ) sekaligus memulai proses penyelidikan dan penyidikan, selanjutnya massa aksi mendesak Bupati Konawe dalam hal ini Kery Saiful Konggoasa untuk segera memanggil pihak Dinas PU untuk dimintai keterangannya.
BACA JUGA: Mayat Mahasiswa ditemukan bersimbah darah Didalam Kamar, Bersama Bayi laki-laki yang masih hidup
Hendryawan. M juga menyampaikan bahwa hari ini kami menggelar aksi demonstrasi hanya menyampaikan orasi, besok kami akan kembali ke Polres Konawe untuk memasukan Laporan Hasil Penyelidikan ( LHP ), tutupnya
Laporan: Endran