TOPIKTERKINI.COM – JAKARTA: Komite Olimpiade Indonesia (KOI) akan membangun fasilitas pelatihan kelas dunia untuk menambah yang sudah ada untuk membuka jalan bagi posisi negara dalam proses penawaran untuk menjadi tuan rumah Olimpiade pada tahun 2032.
Kepala KOI, Raja Sapta Oktohari, mengatakan pada minggu (12 Januari) bahwa ketika konstruksinya selesai, fasilitas pelatihan kelas dunia bersama dengan fasilitas olahraga yang ada di negara ini akan mendapatkan proses penawaran.
BACA JUGA: Deretan Pesawat yang dijatuhkan oleh rudal sejak 1973
Konstruksi ini juga bertujuan untuk mematuhi salah satu klausa dalam proses penawaran, yang mensyaratkan keberlanjutan pembangunan fasilitas olahraga, katanya.
“Dalam waktu dekat, pembangunan fasilitas ini akan dimulai. Kita harus pindah dari sekarang. Saya juga harus memastikan bahwa lokasi pembangunan harus bebas dari banjir,” kata Oktohari.
Beberapa daerah di ibukota negara Jakarta telah menjadi pilihan untuk lokasi pembangunan fasilitas pelatihan kelas dunia, media lokal melaporkan pada hari Sabtu.
“Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah mengenai rencana untuk membangun fasilitas kelas dunia,” katanya.
Konstruksi itu, kata Oktohari, akan melibatkan pemerintah dan sektor swasta.
Komunikasi dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) akan diintensifkan, katanya.
Oktohari, yang bertemu dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach di Lausanne pada bulan Desember untuk membahas inisiatif ini, mengatakan ia telah menerima izin dari IOC dan Komite Olimpiade Jepang (JOC) untuk melaksanakan rencana selama Olimpiade Musim Panas.
“Di sana kami akan berkampanye dan menampilkan gambar Indonesia pada 2032, dan kami cukup yakin bahwa pada 2032 kami akan dipercayakan menjadi tuan rumah Olimpiade,” kata Oktohari.
BACA JUGA: Belanda mengembalikan 1.500 artefak ke Indonesia yang di jarah selama penjajahan
“Kami akan membangun Desa Indonesia yang akan bekerja dengan kementerian dan pemangku kepentingan dari Indonesia, terutama dari Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Pariwisata.”
Oktohari mengatakan dia menerima dorongan dari pejabat IOC yang menjelaskan perubahan pada proses penawaran yang disetujui pada Sesi IOC Juni 2019. – Xinhua / Jakarta Post / Asian News Network
Editor: Uslomp