OPINI

Pemberdayaan Artis Cilik Lokal Dalam Film SELIMUT KABUT RONGKONG

291
×

Pemberdayaan Artis Cilik Lokal Dalam Film SELIMUT KABUT RONGKONG

Sebarkan artikel ini
Pemberdayaan Artis Cilik Lokal Dalam Film SELIMUT KABUT RONGKONG

Pemberdayaan Artis Cilik Lokal Dalam Film SELIMUT KABUT RONGKONG

Oleh: Indra

Artis-artis cilik saat ini jarang muncul dalam dunia sinema Indonesia. Kondisi tersebut membuat manajemen Red Moon Entertaint merasa harus peduli membuka ruang bagi anak-anak yang ingin mengenal dunia perfilman khususnya di Sulawesi Selatan. Mereka berniat untuk menciptakan bibit muda di bidang kesenian khususnya seni akting.

Dalam proyek film Selimut Kabut Rongkong, Red Moon merealisasikan pemberdayaan masyarakat lokal dengan merekrut anak-anak di desa Limbong dan Dusun Salurante yang berusia 6-10 tahun untuk ikut terlibat sebagai pemeran figuran dalam film tersebut.

Tercatat ada 15 anak dari dusun Salurante dan 10 anak dari desa Limbong yang antusias untuk ikut main memenuhi jadwal syuting yang ketat. Mereka akan berperan memainkan adegan yang cukup rumit sebagai pemula.

Dalam film Selimut Kabut Rongkong, anak-anak tersebut akan berperan sebagai murid sekolah alam. Di sekolah alam itu pula, selain syuting mereka secara tidak langsung belajar mengenal sosial budaya di desa mereka sendiri antara lain mengenal lingkungannya, tradisi, properti tenun dan memintal benang.

Melibatkan anak-anak kecil dalam proses syuting adalah pekerjaan yang sangat sulit. Unit talent harus bekerja ekstra keras karena masalah mood dan perasaan anak kecil sulit ditebak. Tantangan berakting dengan anak-anak jauh lebih susah ketimbang bermain film lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *