Kelurahan Manjang Loe Latih Warganya Untuk Mengelola Sampah Dengan Daur Ulang

TOPIKTERKINI.COM-JENEPONTO- Kepala Pemerintahan Kelurahan Manjang Loe Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto memberikan pelatihan pengolahan sampah sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat kelurahan. (Selasa, 25/08/2020).

Kegiatan yang diselenggarakan di aula Kantor Kelurahan Manjang Loe ini melibatkan dua orang pembicaraan sekaligus instruktur yakni Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan LB3 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jeneponto Abdul Rahmat dan praktisi daur ulang sampah yakni Andi Herlina Anwar.

M. Ilham lurah Manjang Loe dalam sambutannya mengungkapkan maksud pemilihan program pemberdayaan masyarakat ini dengan pelatihan daur ulang sampah.
“Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mendorong keterlibatan masyarakat untuk turut berperan aktif membantu pemerintah untuk mengurangi sampah dan mengkonversinya menjadi produk bernilai ekonomis tinggi yang nantinya mampu membantu perputaran ekonomi keluarga ” ungkapnya.

Penyerahan cendra mata dari Kepala Kelurahan Manjang Loe kepada narasumber pada kegiatan pemberdayaan masyarakat kelurahan dengan tema daur ulang sampah. (Selasa, 25/08/2020)

Kegiatan yang difasilitasi oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pattiro Jeka ini melibatkan 50 orang yang terdiri dari ibu rumah tangga dan kader posyandu. Abdul Rahmat yang diberi kesempatan berbagai informasi kepada para peserta pelatihan memberikan motivasi kepada masyarakat agar betul-betul berperan aktif dalam proses mengurangi sampah.
“Masyarakat memang sudah saatnya berperan aktif dalam proses mengurangi sampah di sumbernya, salah satu cara yang paling baik dan cepat adalah dengan melakukan daur ulang sampah, selain mengurangi sampah juga dapat mendatangkan pundi-pundi rupiah serta dapat menggerakkan ekonomi kreatif pada masyarakat” terangnya.

Setali tiga uang Direktur LSM Pattiro Jeka yang merupakan fasilitator kegiatan ini juga membentuk bank sampah untuk para peserta pelatihan, bank sampah ini dinamai Jamaika.
“Setelah kita membekali peserta dengan ilmu untuk melakukan daur ulang sampah, tentu kita harus memberikan wadah berhimpun untuk mereka makan dari itu kami membentuk bank sampah Manjang Loe yang dinamai Jamaika, Jamaika merupakan akronimi dari Jatia, Manjang Loe, Bontobalia dan Kampongberu. Mudah-mudahan dengan bekal ilmu dan organisasi ini masyarakat mampu lebih memberdayakan dirinya” harap Suryani. (***) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *