Pertama di Indonesia, Menko PMK Resmikan Gedung Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu Bantaeng

TOPIKterkini.com–Bantaeng: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia, Prof. DR. Muhajir Effendy didampingi Plt Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, meresmikan pengoperasian gedung Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu Kabupaten Bantaeng, yang terletak di Desa Lumpangang, Kecamatan Pa’jukukang, Selasa 2/3/2021.

Menko PMK, Muhadjir Effendy, mengaku takjub dengan hadirnya gedung ini. Ia menyarankan untuk penamaannya Pusat Pelayanan Gizi Terpadu.

“Kami apresiasi angka stunting rendah 21 persen, melebihi pusat 27,6 persen. Bantaeng harus jadi pelopor untuk menurunkan angka stunting dengan kerjasama kuat pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, Presiden Jokowi memberikan target penurunan angka stunting sampai 14 persen, hingga periode terakhir 2024.

Sedangkan Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mengapresiasi hadirnya Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu di Bantaeng. Bahkan ini menjadi pertama di Indonesia. Apalagi angka stunting di Bantaeng 21 persen, dibawah provinsi yang mencapai 24 persen.

“Kami berterima kasih kepada Bapak Bupati dan jajarannya untuk upaya menurunkan angka stunting. Memang orang-orang Bantaeng, orang-orang hebat. Alhamdulillah, bisa kerjasama dengan Bupati yang energik,” ujar Sudirman.

Ia pun mengaku perlunya intervensi bersama untuk penurunan angka stunting. Seperti melalui program Gammara’na atau (Gerakan Masyarakat Memberantas Stunting). Dengan bantuan anggaran provinsi, dilakukan pilot project di dua daerah yang tinggi angka stunting, yakni Bone dan Enrekang.

“Alhamdulillah, sekarang Bone sudah urutan ke 12 angka stunting. Kami menurunkan 85 promotor pendampingan di 51 Desa. Penanganannya ini butuh sinergitas bersama,” jelasnya.

Selain itu, dibutuhkan pula edukasi bagi masyarakat terkait pentingnya memahami 1.000 hari kehidupan anak, pemenuhan gizi bagi anak, bahkan tentang 75 hari sebelum menikah.

“Investasi terbaik adalah SDM. Infrastruktur bisa diukur, ada batasnya 35 tahun sudah hancur. Tetapi dengan membangun manusia, akan bisa menciptakan hal lain. Generasi adalah investasi yang terbaik,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo, mendukung perkataan Andi Sudirman, bahwa investasi manusia jauh lebih baik. “Kami minta arahan Bapak Menteri dan dukungan Bapak Plt Gubernur untuk memberikan edukasi ke masyarakat. BKKBN akan kerja keras untuk reformasi kelayakan kesehatan,” pungkasnya.

Laporan : Armin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *