TOPIKTERKINI.COM-LOMBOK BARAT | Puluhan Kepala Dusun dan Pokdarwis se-Kecamatan Sekotong datangi kediaman anggota DPRD Provinsi NTB Lalu Ahmad Ismail. Sabtu (3/4/21).
Kedatangan Kepala Dusun bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) tersebut merupakan penolakan keras terhadap keberadaan pembangunan Pusat Pengolahan Limbah Industri Bahan Berbahaya dan Beracun (PPLI B3). Mereka khawatir akan berdampak pada lingkungan dan perkembangan pariwisata di daerah Sekotong Lombok Barat.
PPLI B3 akan dibangun Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) diatas lahan pemerintah seluas 4,5 hektar dan tempat pembangunan. Tepatnya di sebelah Utara Desa Buwun Mas. Patok batas lahan untuk PPLI B3 telah dipasang pemerintah meliputi lahan seluas 47 hektar bahkan pabriknya sedang dibangun.
Salah satu perwakilan Kepala Dusun Sepi Dedy Irawan menjelaskan, ada banyak faktor yang membuat warga menolak pembangunan PPLI B3. Alasan yang paling utama adalah warga khawatir keberadaan pengelolaan limbah B3 itu akan mencemari lingkungan dan pariwisata.
Menurut dia, dengan adanya pembangunan pabrik Limbah B3 tersebut dapat mengganggu aktivitas masyarakat terutama warga setempat.
” Karena kita tau kan saat ini sekotong akan menjadi baro meter wisata, dan jarak dari perumahan warga sekitar setengah kilo dari pemukiman warga,” katanya.
Tidak hanya itu, Dedy Irawan juga akan melakukan unjuk rasa ke kantor camat bersama semua kepala dusun se- kecamatan Sekotong bersama sejumlah pelaku pariwisata untuk melakukan penolakan terhadap pembangunan pabrik B3.
” Ya kita akan melakukan hering ke kantor Camat sekotong besok pagi senin untuk menolak keberadaan pembangunan limbah B3 tersebut. Karena selama ini pemerintah tidak pernah sosialisasi kepada kami selaku kepala dusun, apalagi kepada warga.” Jelas Dedy.
Hal senada di ucapkan Ketua Pokdarwis Desa Sekotong Barat M. Yani Aji Sujana saat di temui redaksi Topikterkini.com Sabtu (3/4/2021) menjelaskan dampak dari pembangunan pabrik limbah B3 tersebut efeknya sangat meluas, terutama dibidang kepariwisataan di wilayah sekotong.
Tidak hanya itu M. Yani juga mengatakan, tentu dengan adanya pembangunan pabrik tersebut akan berdampak kepada pendapatan warga, khususnya bagi tamu asing yang akan mengunjungi wilayah sekotong akan takut dengan adanya limbah B3 tersebut.
” Tentu tamu-tamu asing saat ini akan takut kunjungi daerah sekotong akibat munculnya adanya pembangunan pabrik limbah tersebut. Apalagi saat ini, kita hanya bergantung kepada pariwisata.” Katanya.
M. Yani juga berharap kepada pemerintah agar pembangunan pabrik limbah B3 yang di Buwun mas tidak dilanjutkan, karena daerah sekotong merupakan icon wisata.
” Sekotong kan punya icon wisata, tapi kenapa saat kecamatan sekotong jadi tempat pembakaran limbah beracun, kan lucu.” Jelas M. Yani.
Tim Liputan: Saeful