Kota Donggala “Tak Secantik Dulu”

Kota Donggala “Tak Secantik Dulu”
Oleh: Andi Attas Abdullah
Wakil Pimpinan Umum Media Online TOPIKTERKINI.COM

Donggala di Banawa sejak dipindahkan 20an tahun lalu dari Palu ditata sedemikian cantiknya oleh H.Nabi Bidja, Ardja Lamarauna dan Habir Ponulele.

Kota Donggala “Tak Secantik Dulu”
Foto tugu Adipura sudah rusak dan menjadi tempat Rombongan Sapi (Rosa) berkeliaran. Foto Bang Doel deadline-news.com

Jaman kepemimpinan H.Nabi Bidja pusat pemerintahan resmi di Banawa Ibu Kota Kabupaten Donggala yang dikenal kota Tua di Sulawesi Tengah.

Kota Donggala “Tak Secantik Dulu”
Foto tugu selamat datang di Kab.Donggala di Kelurahan Kabonga sudah rusak. Foto bang Doel deadline-news.com

Banyak obyek wisata menarik untuk dikunjungi di wilayah itu yang menjadi salah satu icon kabupaten Donggala. Diantaranya Pantai Kaluluku, Pusat Laut, Tanjung Karang dan kolam buatan di sepanjang ruas jalan Nasional Kabonga Kecil tepatnya di tugu Kabonga.

Kota Donggala “Tak Secantik Dulu”
Foto dikutip di kantor Berita Antara/deadline-news.com

Sepuluh tahun masa pemerintahan H.Habir Ponulele, banyak perubahan mendasar dari sisi penataan kota. Sehingga mendapatkan predikat Adipura skala kota kecil.

Makanya Banawa sebagai pusat pemerintah Kabupaten Donggala dijuluki kota Antik nan cantik. Bagaimana tidak, kota itu nampak bersih, indah dan menarik.

Apalagi dipandang dari atas bukit Kabonga, betapa indah pemandangannya, dimana laut teluk Palu sangat memesona terlihat membiru.

Namun apa lacur, setelah kurang lebih 20an tahun, saat ini nampak kumuh, bahkan tugu selamat datang dari arah Palu tepatnya di Kabonga memasuki ruas jalan nasional jalur dua sampai di bundara air mancur terlihat blepotan.

Bahkan huruf-hurufnya sebagian sudah rusak bagaikan tak terurus. Begitupun tugu Adipura di depan kantor DPRD dan Kantor Bupati disepanjang jalan jatih sebagian terlihat rusak, berlubang, rumput pun tumbuh begitu saja dan menjadi tempat rombongan sapi (Rosa) berkeliaran.

Padahal setiap hari dilihat dan dilalui para petinggi di pemerintahan Kabupaten Donggala.

Lebih parah lagi ada pot bunga besar di depan antara ruangan sekretaris daerah dan Asisten I dipenuhi tai kucing yang sudah menimbulkan aroma bau tak sedap sampai-sampai bunga di pot itu layu hingga mati.

Wajah kota Donggala di Banawa kelihatan kumuh dan tak secantik dulu. Apalagi pasca gempa bumi, tsunami dan likuifaksi melanda Palu,Sigi dan Donggala (Pasigala), makin tak terurus.

Jangankan kotanya, masyarakatnyapun masih sebagian belum memdapatkan hunian tetap (Huntap), sehingga mereka harus berunjuk rasa, menutup ruas jalan nasional dari Palu ke Donggala, mengakibatkan arus lalulintas macet berjam-jam.

Hery Somauna salah seorang aktivis pemuda yang tergabung dalam forum rakyat Donggala (FRD) kepada deadline-news.com mengaku sangat prihatin dengan kondisi wajah kota Donggala yang sudah tak secantik dulu. Dan terlihat sangat blepotan.

Banyak lubang-lubang di sepanjang jalan dalam kota Donggala, utamanya disepanjang jalan Jatih mulai dari pertigaan pembelokan dari bawah Kabonga kecil melewati Rumah Jabatan Kapolres, perkantoran eks kehutanan, Kantor Kejari,Kantor Dikbud, depan Kantor Bupati dan DPRD Donggala terlihat rusak, termasuk tugu Adipura yang dibalut batik Bomba Donggala nampak kumuh, catnya pudar dan berlubang pas di bagian bawah tugu itu.

Belum lagi banyak masalah lain seperti yang terjadi di kantor Inspektorat Kabupaten Donggala.

“Dimana hasil temuan dan pemeriksaan khusus (Pemsus) Inspektorat Provinsi Sulteng terjadi dugaan penyakahgunaan wewenang oleh Inspektur Inspektorat Donggala Dee Lubis,SH,MH. Makanya FRD akan menggelar Unjuk Rasa (Unras) Senin (12/4-201) mendatang, untuk meminta Bupati Donggala Drs.H.Kasman Lassa,SH,MH menseriusi maslaha itu, dab segera mencopot Dee Lubis dari jabatan Inspektur Inspektorat,”tegas Hery.

Namun dilain sisi kita patut mengapresiasi pengelolaan keuangan pemerintahan Donggala dengan mampu mempertahankan predikat wajar tanpa pengecualian dari audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI perwakilan Sulawesi Tengah di Palu.

Walau mendapatkan predikat WTP tahun 2020 kemarin, namun tidak lantas terlepas dari dugaan penyelewengan keuangan daerah.

Semoga pemerintah kabupaten Donggala segera berbenah, memperbaiki yang kurang dan meningkatkan yang sudah baik. Paling tidak fasilitas umum seperti jalan-jalan rusak segera diperbaiki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *