Sang Bapak Rakyat, Oleh: Andi Attas Abdullah Karaeng Gassing

Dia lahir dari rakyat biasa, ia sangat dicintai rakyatnya. Pasalnya hampir tidak ada sekat-sekat dengan siapa saja yang datang padanya baik saat jadi pejabat maupun ketika kembali ke rakyat.

Entah itu pejabat, pengusaha maupun rakyat jelatah, dilayaninya dengan baik.

Dia adalah Rusdy Mastura yang akrab disapa Cudy. Cudy baru saja memenangi pemilihan kepala daerah secara serentak 9 Desember 2020 (Gubernur) Sulawesi Tengah.

Cudy berpasangan mantan Bupati Luwuk Banggai H.Ma’mun Amir dengan Rivalnya H.Moh.Hidayat Andi Baso Lamakkarate – Bartolomeos Tandigala.

Bung Cudy memang sangat akrab dengan rakyatnya, mulai dari orang tua, remaja hingga anak-anak sekalipun. Dan rela berkorban demi kemaslahatan rakyatnya.

Sosok Cudy sangat merakyat, makanya tidak heran jika raihan suaranya pada Pilkada 2020 ini diatas 50 persen. Apalagi sebelumnya sejumlah jabatan publik yang pernah didudukinya, yakni diantaranya ketua DPRD Kota Palu.

Disamping terkenal dimana-mana, pentolan Pemuda Pancasila Sulteng ini juga sangat dermawan. Olehnya kebanyakan masyarakat Palu khususnya dan Sulteng umunnya menyebutnya “Kak Cudy tidak paepulu (tidak kikir).”

Saat menjabat walikota Palu 2 periode banyak program-programnya yang pro rakyat. Salah satunya yang terkenal adalah padat karya.

Padat karya ini melibatkan sekitar 5000an warga kurang mampu dari setiap kelurahan se kota Palu.

Tugas pokok mereka adalah membersihkan lingkungan perkotaan dengan gaji melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dengan standar Rp 500 ribu perorang sudah termasuk sebagian jadi tabungan dan biaya kesehatan mereka.

Bukan itu saja, tapi saat masih menjabat walikota Palu sebagian masyarakatnya diberdayakan melalui pelatihan keterampilan perbengkelan dan membuat makanan ringan dalam kemasan, seperti kripik pisang, singkong, nangka, sukun dan yang lainnya di PT.Malindo Luwu Utara (Masambah) milik Sakaruddin.

Pelatihan pemberdayaan masyarakat itu diambil dari setiap kecamatan se kota Palu melalui seleksi pendataan di kelurahan masing-masing.

Makanya saat masih menjabat walikota Palu program utamanya zero (Nol) orang miskin di Palu sangat menggembirakan dan termasuk sukses.

Sebab yang dikirim meningkatkan keterampilan di PT.Malindo diutamakan yang kurang mampu, namun mau berusaha.

Bung Cudy memang selalu berfikir untuk kepentingan rakyat dan kemajuan daerahnya. Olehnya tidak salah jika rakyat menyebutnya Kak Cudy adalah Bapak Rakyat Sulteng.

Dan terbukti kawasan ekonomi khusus (KEK) dibawanya ke kota Palu yang saat ini dalam proses perkembangan.

KEK ini berada di wilayah Utara Kota Palu, tepatnya di Pantoloan Kecamatan Tawaili. Tempatnya sangat strategis karena berada di dekat pelabuhan Nasional Pantoloan.

Semoga program-programnya benar-benar dapat diwujudkan untuk kemaslahatan rakyat dan mampu bersaing dan sejajar dengan daerah lain yang lebih dulu berkembang dan maju.

Selamat atas terpilihnya sang Bapak Rakyat Sulteng, Insya Allah amanah, sehat, panjang umur dan sukses selalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *