Dimomentum Penyerahan Bantuan Sapi Masyarakat, Bupati Buol: Hanya Vaksin Cara Kendalikan Covid-19

Topikterkini.com.Buol – Bupati Buol hadir dalam kegiatan serah terima bantuan sapi kepada kelompok Tani Ternak melalui dana APBD Tahun 2021. Bertempat di Kandang Penampungan Sapi Kelurahan Leok II, Selasa (7/9).

Turut hadir, Kapolres Buol, Direktur Bank Sulteng Cab. Buol, Wakil Ketua DPRD Buol, Kepala Bappeda, Kepala Bidang Peternakan, Camat-Camat, Kades-kades, dan ketua-ketua kelompok tani ternak penerima bantuan ternam sapi.

Bantuan Sapi 199 Ekor Untuk 24 Kelompok

Menurut Bupati Buol pembagian ini dilakukan secara terbuka demi mewujudkan transparansi informasi kepada publik terkait program one man one cow.

“Bantuan sapi ini berjumlah 199 ekor. Terdiri dari 179 betina, dan 20 ekor jantan” ucap Bupati.

Bantuan ini dibagikan 24 kelompok tani, yang ada di dua puluh tiga Desa dan Delapan Kecamatan.

“Progres populasi sapi kita Tahun 2018 hanya berada di angka 18 ribu, setelah program ini, Tahun 2020 total populasi sapi kita berjumlah 35.517 ekor”lanjutnya.

Karena menurut Bupati Buol, prospek usaha setelah ayam, peternakan yang paling bagus adalah peternakan sapi.

“kita akan beri Merk Sapi OM1C. Saya harap dapat di kandangkan dan jangan di jual. Setelah beranak di serahkan pada tetangga, kerabat, asal ada pola bergilir” ujarnya.

Kepala Bidang Peternakan menjelaskan bantuan ini akan melewati masa karantina untuk menjamin kesehatan sapi, di syaratkan untuk memelihara sapi di kandang penampungan.

Distribusi bantuan ini sendirinya rencananya akan dibagi dua untuk tahap pertama 99 ekor, yang di berikan kepada 11 kelompok, tahap kedua 100 ekor untuk 13 kelompok.

Ada beberapa kriteria yang menjadi rujukan pemda dalam memberikan bantuan: pertama memiliki kandang, kedua patuhi aturan Perda, dan penerima wajib mengasuransikan Ternak.

Kegiatan ini di lakuksanakan dengan tetap mematuhi prokes yakni rapid anti gen, vaksinasi (jika belum).

Sekali Lagi, Pentingnya Vaksin Bagi Masyarakat!

Bupati Buol menghimbau agar seluruh masyarakat yang mendapatkan bantuan, harus sadar dan agar hendaknya mau untuk di vaksin.

Sebab, selama ini, banyak kekeliruan penafsiran, terkait vaksin di kalangan masyarakat.

“Vaksin itu melindungi bapak/ibu dari virus Covid-19 yang merajalela. Sebab, jika nantinya bapak/ibu terpapar maka tidak akan parah.

Berdasarkan data kurang lebih 60 kasus meninggal Covid-19 di RS di temukan data belum sempat di vaksin.

“Kita dapat hidup bersama dengan Corona. Namun, Bagaimana kita hidup dengan corona tetapi tidak membahayakan nyawa kita? Satu-satunya pilihan adalah “VAKSIN”

“Belajar dari kasus cacar, Polio, jika semua orang sudah di vaksin, maka akan terciptanya kekebalan masal (hard imunity) syaratnya 80 persen populasi dari suatu wilayah harus telah melaksanakan vaksinasi”tegas Bupati.

Semisal Singapura, mereka mencanangkan program berdamai dengan Covid-19, sebab, selain populasinya kecil, juga mayoritas masyarakatnya telah di vaksin.

Kenapa vaksin sifatnya wajib dan memaksa? Benar setiap orang memiliki Hak Asasi Manusia, Tetapi dalam hidup, hak individu tidak bisa mengorbankan hak orang banyak.

“jangan sampe karena ego keengganan kita untuk di “vaksin” justru mengorbankan ratusan ribu nyawa hanya karena keacuhan kita akan Covid-19″ himbau Bupati.

Kegiatan ini di tutup dengan Penyerahan simbolis sapi oleh Bupati Buol kepada 11 Kelompok Tani Penerima Bantuan Tahap Pertama.

Sumber: Kominfo
Laporan: Husni Sese

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *