TOPIKterkini.com, TAKALAR — Kodim 1426/Takalar Korem 141/Toddopuli menggelar kegiatan pelayanan KB serentak dalam rangka hari kontrasepsi sedunia dirangkaikan dengan HUT TNI ke 78 tahun 2023 yang dipimpin langsung oleh Letkol Kav Nanang Sujatmiko, M.Han (Dandim 1426/Takalar) di Kantor Koramil 1426-05/Marbo Kel. Mangadu Kec. Marbo Kab. Takalar, Selasa (3/10/2023).
Dalam sambutannya Letkol Kav Nanang Sujatmiko, M.Han (Dandim 1426/Takalar) mengatakan, Pelaksanaan Pencanangan program kegiatan KB Kesehatan kali ini sedikit berbeda dengan kegiatan yang telah kita laksanakan pada waktu yang lalu. Pada pelaksanan kegiatan kali ini Kodim 1426/Takalar berkolaborasi dengan Dinas P2KBP3A melaksanakan pekan pelayanan KB serentak dalam rangka memperingati hari kontrasepsi Sedunia.
Peringatan ini diselenggarakan dibawah upaya bangsa Indonesia merealisasikan target-target dalam program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting (PPS). Kegiatan ini diselenggarakan dengan melaksanakan pelayanan KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), seperti Implan, Medis Operatif Wanita (MOW) dan Medis Operatif Pria (MOP).
“Dengan adanya kerja sama yang sudah dijalin ditingkat Pusat, kami di daerah berharap bisa meningkatkan peran aparat TNI AD dalam hal ini Kodim1426/Takalar untuk bisa bergerak menjadi akseptor KB dan membantu merekrut warga menjadi peserta KB. Selain bertujuan untuk meningkatkan pelayanan KB kepada masyarakat, kolaborasi P2KBP3A dengan TNI di Hari Kontrasepsi Sedunia ini juga di tujukan untuk percepatan penurunan angka Stunting,” ungkap Dandim.
“Dengan kerjasama dan komitmen bersama, diharapkan program ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Kabupaten Takalar. Program KB ini dilakukan untuk mengatur jarak kelahiran dan merencanakan kelahiran serta upaya pasangan dalam menjaga kesehatan reproduksi. Pelayanan KB juga sedang berlangsung secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, dengan harapan meningkatkan kesadaran akan pentingnya perencanaan keluarga reproduksi dimasyarakat,” harap Dandim.
Data Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022, menunjukkan prevalensi Stunting di Indonesia sebesar 21,6 persen, di atas angka standar yang ditoleransi WHO (Badan Kesehatan Dunia), yaitu di bawah 20 persen. Untuk itu, pemerintah menetapkan percepatan penurunan Stunting menjadi Program Prioritas Nasional yang dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Lanjut Dandim menambahkan bahwa Angka prevalensi Stunting ditargetkan dapat diturunkan menjadi 14 persen di tahun 2024. Perpres tersebut mengamanatkan untuk melakukan pencegahan Stunting dari hulu agar setiap calon Pasangan Usia Subur berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil.
(*/Pendim 1426)