Topikterkini.com.Poso – Bupati Poso dr. Verna G.M. Inkiriwang yang di dampingi Dandim 1307/Poso, Letkol Inf Hasroel Tamin, S.H.,M.hub.Int., meresmikan selesainya perehaban Gereja Oikumene Kodim 1307/Poso yang berada di kawasan Makodim Jl. Urip Sumoharjo, Kel. Bonesompe, Kecamatan Poso Kota Utara, Kabupaten Poso. Acara peresmian ini menjadi momen penting yang menggambarkan kuatnya semangat kebersamaan dan toleransi antar umat beragama, Jumat (20/09/2024).
Adapun yang ikut hadir dalam acara tersebut, Kasdim 1307/Poso (Mayor Inf Ahmad Jayadi),
Pendeta Jemaat Ebenheizer Ranonuncu (Pdt Grace latulola Sth. M.M), Pendeta Jemaat Piniel (Pdt Frida Gantimo STH), Pendeta Jemaat Maranata Kawua (Pdt Rifaldi Bamba STH), Kabag Humas Pemda Poso (Frengki O Tompira), Kepala Badan Pendapatan (Reza Rangga), Kadis BPBD Kabupaten Poso (Darma Metusala), Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (Dedriawan Talingkau, Ketua Jemaat Gereja Oikoumene Kodim 1307/Poso (Pasi Intel Dim 1307/Poso) Lettu Inf Jhony R Palandi, Danunit Intel Dim 1307/Poso (Letda Inf Yafet Y Lolo), Para Perwira Staf, Danramil dan Anggota Kodim 1307/Poso serta tamu undangan kurang lebih 50 orang.
Dalam sambutannya, Bupati Poso dr. Verna G.M. Inkiriwang, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kerja sama dan inisiatif Kodim dalam menyediakan fasilitas tempat ibadah bagi para prajurit yang beragama Kristen. “Pembangunan gereja ini merupakan simbol kerukunan antarumat beragama serta bukti nyata dari komitmen kita semua untuk selalu menjaga toleransi dan persatuan di tengah keberagaman masyarakat,” ujar beliau.
Komandan Kodim 1307/Poso, Letkol Inf Hasroel Tamin, S.H., M.Hub.Int., juga mengungkapkan harapannya bahwa kehadiran gereja ini tidak hanya akan menjadi tempat beribadah bagi prajurit dan keluarganya, tetapi juga dapat digunakan oleh masyarakat sekitar. “Gereja ini adalah bukti nyata bahwa TNI mendukung keberagaman dan kebebasan beragama di Indonesia. Semoga tempat ini membawa kedamaian dan mempererat hubungan antara prajurit dan warga,” tambahnya.
Acara peresmian ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti oleh Bupati dan Dandim, disertai dengan pemberkatan gereja oleh pemuka agama setempat. Setelah itu, para hadirin diajak untuk melihat-lihat fasilitas gereja yang telah dibangun dengan desain modern namun tetap menyatu dengan lingkungan sekitarnya.
Upacara berlangsung dengan suasana penuh keharmonisan dan rasa kebersamaan, di mana seluruh tamu undangan dari berbagai latar belakang agama turut hadir dan berbaur dalam semangat persatuan. Momen ini sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya menjaga toleransi dan saling menghormati antar ummat beragama di Indonesia.
Acara ditutup dengan doa bersama untuk kesejahteraan dan perdamaian bangsa serta kesuksesan bagi semua pihak yang terlibat dalam pembangunan gereja tersebut.
Laporan: Ari Daud.