Topikterkini.com.Donggala – Yang lagi serius ditangani oleh dinas kesehatan Donggala Sulteng untuk ada 3 warga. dari 2 Kecamatan. secara menyeluruh kami menangani seluruh wilayah, hanya karena ada kemarin reward inflasi yang memang dikhususkan untuk penanganan stunting, Pemda Donggala dalam hal ini terkhusus bukan hanya dinas P2KB ataupun dinas kesehatan saja”, dan Bappeda tidak”, tapi hasil rapat kami di Bappeda memutuskan bahwa kita spesifik untuk mengintervensi dulu untuk kecamatan banawa. mengingat prevalensi stunting di banawa sangat tinggi dibanding kecamatan lainnya ujar kepala dinas kesehatan kabupaten donggala Dokter H Syarial hari Sabtu tanggal 5/10/2024.
yang kedua perilaku masyarakat di kecamatan banawa ini sangat heterogen, jadi memang lebih rumit lah tingkat kesulitannya lebih lebih sulit dibanding di kecamatan lainnya katanya”, beberapa balita yang kita tangani di Kecamatan banawa dan banawa tengah dan bukan hanya 6 yang dimaksud”, keseluruhan stunting ini kami intervensi, hanya memang ada beberapa balita yang masuk dalam kategori wosting atau gizi buruk”,
wosting itu belum tentu gizi buruk bisa kurang. tapi wasting yang masuk gizi buruk ini, itulah kita memberikan formulasi makanan khusus. inilah harapan kami dari dinas. hampir seluruh OPD bersinergi untuk melakukan interferensi di kecamatan Banawa melalui sumber anggaran inflasi ini, kebetulan di dinas kesehatan sendiri Kami mendapatkan di luar dari pada pengadaan ekstra. protein yang sumber gizi yang akan diberikan kepada sasaran ini.
kami juga melakukan kajian atau penelitian bekerja sama dengan Poltekkes Jawa Timur untuk melakukan kajian di seluruh wilayah kabupaten donggala melalui dana inflasi ini. agar bisa memetakan penyebab stunting di wilayah, karena stunting ini penyebabnya banyak, tidak harus bahwa penyebabnya karena perilaku”, kemungkinan juga ada yang bermasalah dari sisi kerawanan pangan karena faktor ekonomi”, tapi ada juga yang karena pola asuh. pola asuh yang tidak membudayakan memberikan ASI sesaat setelah yang kita kenal dengan inisisi menyusui dini dan setelah itu dilanjut dengan hasil eksklusif yang hanya menerima ASI saja sampai 6 bulan”,
ada juga yang memberikan makanan pendamping ASI sebelum mencapai di atas 6 bulan, itu juga masalah sebenarnya salah satu faktor yang menyebabkan tingginya terjadinya stunting dan ada beberapa juga yang keluarganya mampu, mampu makan tiga kali sehari dengan pola gizi seimbang namun karena anak-anaknya terlalu dimanjakan dengan uang jajan, setelah pulang dari sekolah anak-anak ini sudah merasa kenyang. jadi asupan yang masuk itu dari makanan-makanan instan yang memang bisa dipastikan kandungan gizinya kurang dan tidak seimbang. inilah potensi-potensi yang sampai menyebabkan tingginya prevalensi stunting karena ketidaktahuan”,
Ketidaktahuan ini akan dikorelasikan dengan tingkat pendidikan ibu, olehnya itu pentingnya Pemda melalui Dinas kesehatan ataupun P2kb dan sektor lainnya melakukan edukasi terhadap orang tua atau warga ini penting di lakukan karena untuk merubah perilaku yang lebih baik. ketika perilaku ini sudah menjadi baik, insyaallah harapan kita itu dapat terealisasi”, tapi butuh kesabaran karena penanganan stunting ini multi faktor, jadi tidak sesederhana itu untuk menyelesaikan dalam waktu 1 atau 2 tahun”, tidak semudah membalikan telapak tangan, karena kejadian ini menahun. proses terjadinya stunting ini yang dituangkan dalam Perpres 72 alasan adalah adanya gagal tumbuh dan berkembang yang bisa disebabkan karena kekurangan kalori atau kekurangan gizi secara menahun. jadi stunting karena adanya gagal tumbuh dan berkembang yang disebabkan karena kekurangan energi dalam waktu lama atau menahun atau kronis dan disebabkan.
karena adanya penyakit infeksi. ketika seorang balita stunting tanpa infeksi maka langsung kita intervensi dengan gizinya, tapi ketika stunting disertai dengan infeksi maka diselesaikan dulu masalah penyakitnya, tepatnya kita rujuk ke rumah sakit, biar spesialis anak mengobati dulu masalah penyakitnya setelah itu diberikanlah formulasi yang berkebutuhan medis ini seperti ini umpamanya”, penambahan susu yang kita kenal dengan formula 100 atau formula 75 ujarnya.
(Alir).