Dalam momentum pemulihan ekonomi pasca pandemi di Sulawesi Tengah saat ini, industri merupakan salah satu sektor produktif yang memainkan peran penting dalam mengakselerasi geraknya roda perekonomian.
Pentingnya sektor industri tidak terlepas dari perannya sebagai leading sector yang mampu memacu pembangunan sektor lain, penyerap tenaga kerja dengan jangkauan yang luas, serta pemberi nilai tambah terhadap output yang dihasilkan.
Hingga saat ini, sektor industri di Sulawesi Tengah menunjukkan optimisme yang kian meningkat terlihat dari pencapaian indeks PMI manufaktur Indonesia.
Hal tersebut menunjukkan terdapat peningkatan permintaan dan output baru pada tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dan peningkatan lapangan kerja.
Dengan peluang dan peran penting tersebut, Pemerintah kian melanjutkan dukungannya untuk mengembangkan sektor industri melalui berbagai kebijakan.
Dalam strategi mendorong pemulihan ekonomi nasional, di era kepemimpinan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufei sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah mendatang, akan menjemput bola dari Pemerintah Pusat yang terus meningkatkan investasi di tingkat daerah dan mendorong perluasan industri melalui pembentukan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru di tingkat daerah.
Kerena Ahmad Ali bertekad dengan salah satu wujud dukungan Pemerintah Pusat dalam pengembangan sektor industri dilakukan dengan membangun kawasan ekonomi strategis yang bertujuan untuk mendorong daya saing sektor industri dengan memberikan insentif kepada Kawasan Industri atau Kawasan Ekonomi Khusus, serta mendukung pembangunan infrastruktur di sekitar kawasan.
Adapun pembangunan tersebut akan mengikuti kerangka berkelanjutan dan ramah lingkungan yang sejalan dengan kesepakatan bersama di tingkat global yang tercermin dalam 17 pilar Sustainable Development Goals (SDGs).
Selain itu, Ahmad Ali akan menjemput peluang dari Pemerintah Pusat yang juga mendorong terwujudnya Eco-Industrial Park (EIP) secara bertahap bagi seluruh industri di Indonesia.
Penerapan EIP ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja ekonomi bagi industri melalui minimalisasi dampak lingkungan serta mengubah paradigma ekonomi linier menjadi ekonomi sirkular dengan penerapan desain.
Lalu perencanaan, implementasi infrastruktur yang berkelanjutan, serta penerapan konsep produksi yang bersih, pencegahan polusi, efisiensi energi, dan kolaborasi bisnis.
Selanjutnya, harapannya adalah Ahmad Ali selaku Gubernur akan mendorong implementasi dari EIP tersebut dimulai dengan penyusunan kebijakan perluasan Kawasan Industri EIP dan penerapan konsep EIP pada Kawasan Industri dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya.
Dengan mengurangi penggunaan energi tak terbarukan, dan membangun industri simbiosis dengan menggunakan limbah yang dihasilkan di daerah tersebut sebagai sumber daya mentah.
Selain berbagai upaya Pemerintah tersebut, Ahmad Ali memahami betul betapa sektor industri juga diuntungkan dengan adanya momentum Presidensi G-20 Indonesia.
Hal ini menjadi sinyal positif bagi dunia industri, karena Presidensi G20 Indonesia mendukung industri yang inklusif dan berkelanjutan serta pemulihan ekonomi global dengan menerapkan prinsip Taman Industri Lingkungan.
Untuk kemudian berkontribusi pada ketahanan proses produksi, mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, dan mengatasi guncangan di masa depan.
Dengan adanya Presidensi G20 Indonesia tersebut, juga menjadi momentum besar bagi para pelaku usaha khususnya korporasi industri dan kawasan industri untuk berpartisipasi dalam memfasilitasi business matching sehingga akan mendorong ekosistem yang lebih kompetitif di pasar regional.
Di sisi lain, dengan dorongan kuat dari Pemerintah Pusat, di Pemerintahan daerah pun, juga turut mendukung pencapaian tersebut dengan berperan aktif dalam menarik minat investor guna meningkatkan nilai tambah industri dengan pemberian kemudahan izin bagi investor.
Dengan berbagai peluang dan dukungan tersebut, Ahmad Ali berharap sektor industri diharapkan mampu memanfaatkannya dengan baik dan berkembang pesat ke depannya.
Kawasan industri dan industri dapat memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan daya saing usaha dan meningkatkan nilai tambah, mendorong kegiatan usaha dan menarik investasi.
Maka sangat jenius dan menjadi terobosan besar ketika Calon Gubernur Sulawesi Tengah nomor urut 1, Ahmad HM Ali, menyampaikan rencananya untuk membuka sekolah kejuruan Minyak dan Gas Bumi (Migas) di Kabupaten Banggai.
Hal itu sebagai bagian dari upayanya menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal, terutama di sektor energi yang terus berkembang di daerah tersebut.
Ahmad Ali menjelaskan, Banggai memiliki kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang luar biasa, terbukti dengan berdirinya PT Donggi Senoro LNG (DSLNG), perusahaan swasta gas alam cair yang berpusat di Desa Uso, Kecamatan Batui.
“Dengan kehadiran perusahaan gas tersebut, peluang besar terbuka untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten di bidang gas,” terangnya di hadapan ratusan warga yang hadir dalam kampanye terbatas di Desa Gori-Gori, Kecamatan Batui Selatan, Senin (21-10-2024).
Ahmad Ali menjelaskan, pentingnya mendirikan sekolah kejuruan, mulai dari tingkat SMK hingga diploma, yang akan mempersiapkan tenaga kerja lokal untuk bisa bekerja di industri gas.
“Perusahaan gas di Banggai tumbuh, dan kita perlu mempersiapkan tenaga kerja yang berkualitas agar anak-anak kita dapat diterima bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut,” tegasnya.
Ahmad Ali menyoroti kekhawatiran bahwa masyarakat Banggai, terutama di Batui Selatan, bisa menjadi penonton di tanahnya sendiri jika tidak dibekali keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
“Pemerintah harus hadir untuk memastikan bahwa masyarakat setempat tidak hanya menjadi penonton, melainkan juga pelaku utama dalam perkembangan industri,” ungkapnya.
Menurutnya, menjadi tanggung jawab pemerintah daerah adalah menyiapkan tenaga kerja yang memenuhi standar perusahaan.
“Kita tidak bisa menyalahkan perusahaan karena mereka memiliki standar tertentu, tapi pemerintah harus proaktif dalam menyiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” jelas Ahmad Ali.
Dalam visi Ahmad Ali, setiap investasi yang masuk ke Sulteng tidak boleh hanya menguntungkan segelintir orang, tetapi juga harus membuka lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat.
“Pikiran ini hanya bisa diwujudkan jika bapak dan ibu mendukung kami dalam perjuangan ini. Kami tidak punya kekuatan tanpa dukungan masyarakat Sulteng,” ujarnya.
Ahmad Ali menyatakan komitmennya untuk kembali ke Sulteng dan meninggalkan kenyamanannya di Jakarta demi mengabdi kepada masyarakat.
“Insya Allah, saya kembali ke Sulteng untuk berjuang bersama masyarakat. Oleh karena itu, menangkan Ahmad HM Ali dan Abdul Karim Al Jufri pada Pilkada 27 November mendatang,” pungkasnya.
Oleh : Maulana Maududi (Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Central Analisa Strategis – DPP CAS / Angkatan 18 Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta)
BERSAMBUNG