Topikterkini.com.Donggala – Kegiatan orientasi pelatihan tenis pelaksanaan kader ketahanan dan kesejahteraan keluarga, bina Keluarga balita (BKB), BKR bina Keluarga remaja (BKR), bina Keluarga lansia (BKL), pusat pelayanan keluarga sejahtera (PPKS), pusat informasi konseling remaja (PIK-R), usaha peningkatan pendapatan keluarga akseptor (UPPKA) dan tim pendamping keluarga (TPK)di 3 Kecamatan tahun 2024. Kecamatan pertama yang kami laksanakan Kecamatan Banawa, pada tanggal 8 sampai 9 Agustus 2024.
lokasi kegiatan di gedung pertemuan kantor camat banawa kelurahan Gunung Bale.
yang kedua, tanggal 15 sampai 16 Agustus 2024. Untuk di kecamatan banawa Tengah lokasi kegiatan di desa Powelua,
dan tanggal 29 sampai 30 Agustus 2024 di kecamatan banawa Selatan. Untuk lokasi kegiatan di desa watatu. kegiatan tersebut dihadiri oleh camat Bansel, Babinsa,TNI, Kepala Puskesmas dan petugas disi Kecamatan setempat. Ujar kepala Bidang Kesejahteraan Keluarga Yesi Natalia. Pada hari Selasa tanggal 3/09/2024.
maksud dan tujuan kegiatan kami tersebut, Kami ingin mewujudkan generasi emas 2024/2025 merupakan impian Indonesia, diharapkan pada usianya yang ke 100 tahun Indonesia dapat memanfaatkan peluang. bonus demografi dengan tersedianya daya manusia yang berkualitas, yakni sumber daya manusia yang sehat, cerdas, kreatif dan berdaya saing, dapat dikatakan kunci utama dalam mewujudkan mimpi tersebut,
terletak pada penyiapan generasi penerus bangsa yang berkualitas salah satu tantangan pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas adalah stunting. di mana stunting merupakan kondisi gagal tumbuh kembang pada anak,
akibat kekurangan asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Dampak jangka pendek dari stunting adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, serta gangguan metabolisme. sedangkan dampak jangka panjangnya adalah menurunnya kemampuan perkembangan kognitif otak anak, kesulitan belajar, kekebalan tubuh lemah, sehingga mudah sakit serta berisiko tinggi munculnya penyakit metabolik.
diharapkan dalam pelaksanaan pendampingan dengan melibatkan seluruh tim pendamping keluarga yang ada di Kabupaten Donggala, yang terdiri dari bidan desa, kader, PKK dan kader KB, dapat memberikan dampak signifikan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan balita,
dan fasilitasi bantuan sosial stunting bagi keluarga beresiko stunting. Menyadari akan pentingnya tim pendamping keluarga, maka dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana Kabupaten Donggala melaksanakan kegiatan orientasi pelatihan teknik tersebut. Peserta yang hadir pada kegiatan ini terdiri dari kepala desa, lurah, tim pendamping keluarga yang terdiri dari bidan, kader PKK dan kader KB, yang jumlah pesertanya 106 orang, dan pelaksanaan tersebut telah terlaksana dengan baik. ujarnya.
(Alir).