BeritaDAERAHEKONOMINTBPENDIDIKAN

Seruan Aksi, Ribuan Tenaga Honorer di Lotim Bakal Kepung Kantor DPRD dan Kantor Bupati Lotim

3510
×

Seruan Aksi, Ribuan Tenaga Honorer di Lotim Bakal Kepung Kantor DPRD dan Kantor Bupati Lotim

Sebarkan artikel ini

TOPIKTERKINI.Com LOMBOK TIMUR  – Sejumlah tenaga honorer yang tergabung dalam kategori R2 dan R3 hasil tes P3K 2024 yang berasal dari berbagai sektor di Lombok Timur mulai dari guru, tenaga teknis, tenaga kesehatan, Satpol PP, penyuluh pertanian, hingga tenaga honorer lainnya, mengeluarkan seruan aksi untuk menyuarakan tuntutan mereka kepada pemerintah Daerah Lombok Timur, DPRD Lombok Timur.

Seruan ini ditujukan kepada Pemerintah Republik Indonesia, Pimpinan DPR-RI, serta Kementerian, Lembaga terkait, DPRD Lombok Timur Bupati Lombok Timur. Mereka menuntut kejelasan mengenai status kepegawaian dan hak mereka, yang hingga kini belum diberikan kepastian, meskipun telah mengabdi bertahun-tahun dengan dedikasi di berbagai bidang pelayanan publik.

Dalam seruan aksi tersebut, para tenaga honorer yang tergabung dalam kategori R2 dan R3 menuntut beberapa hal mendesak yang harus segera ditindaklanjuti oleh pemerintah Daerah Lombok Timur.

Berikut adalah beberapa tuntutan yang disampaikan:

  1. Segera Sahkan RPP Manajemen ASN
    Mereka meminta agar RPP (Rencana Pembangunan Pengelolaan) Manajemen ASN yang merupakan turunan dari RUU ASN No. 20 Tahun 2023 disahkan, dan agar mengakomodir tenaga honorer yang terdaftar dalam Database BKN (R2, R3) untuk diangkat menjadi PPPK Full Time, bukan hanya paruh waktu.
  2. Penerbitan Keputusan Presiden (Keppres)
    Mereka menuntut agar segera diterbitkan Keppres yang mengatur pengangkatan tenaga honorer yang terdaftar di Database BKN menjadi PPPK Full Time. Hal ini, menurut mereka, sangat penting untuk memberikan kejelasan status dan kepastian pekerjaan bagi tenaga honorer.
  3. Menolak Rekrutmen CPNS Sebelum Pengangkatan Non-ASN
    Para tenaga honorer menuntut agar pengangkatan Non-ASN yang terdaftar dalam Database BKN diselesaikan terlebih dahulu sebelum pemerintah melakukan rekrutmen CPNS baru. Mereka berargumen bahwa mereka adalah tenaga yang sudah mengabdi dan lebih berhak mendapatkan pengakuan.
  4. Revisi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022
    Mereka meminta agar revisi terhadap Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah dilakukan, agar ada ruang lebih besar bagi pengangkatan tenaga honorer menjadi PNS/PPPK.
  5. Status PPPK Paruh Waktu Tidak Diterima
    Tenaga honorer R2 dan R3 menolak untuk diangkat sebagai PPPK paruh waktu. Mereka menuntut agar status mereka ditingkatkan menjadi PPPK Full Time, dengan pengakuan yang lebih layak atas pengabdian mereka selama ini.
  6. Pengangkatan Berdasarkan Masa Kerja
    Mereka juga menuntut agar pengangkatan tenaga honorer sebagai PPPK Full Time didasarkan pada masa kerja yang telah mereka jalani, serta kontribusi nyata yang telah diberikan di berbagai sektor.

“Sebagai langkah nyata, kami tenaga honorer ini seluruh rekan – rekan  yang tergabung dalam kategori R2 dan R3 di Lombok Timur, untuk turun ke Kantor DPRD Lotim dan Kantor Bupati Lotim  menyuarakan tuntutan kita dengan cara yang damai, tertib, dan terkoordinasi,” Ujar Salah satu Honor Daerah Lotim Enggan di sebut namnya,13/01/2025.

Mereka berharap suara didengar dan hak-hak mereka sebagai tenaga pengabdi publik dapat diakui dengan setara.

“Suara kami harus didengar, dan kami menuntut keadilan serta kepastian masa depan yang layak. Mari kita wujudkan harapan dan perjuangan kita bersama!”Seruan Aksi mereka yang akan datang.

Aksi kami ini diharapkan dapat mendorong pemerintah Daerah Lombok Timur untuk segera menyelesaikan masalah status kepegawaian tenaga honorer, serta memberikan kepastian masa depan yang lebih baik bagi seluruh tenaga honorer di Lombok Timur.

“ Mulanya hari Senin ini kami akan aksi namu informasi nya Pj bupati Lotim dan Pimpinan Dewan Lotim keluar daerah sehingga kami menunda aksi,”Tandasnya.(TT).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *