BeritaDAERAHEKONOMINTB

Lonjakan Harga Cabai di Lombok Timur, Ketua Champions Cabai Turun Tangan Bantu Pemerintah Normalisasi Harga

58
×

Lonjakan Harga Cabai di Lombok Timur, Ketua Champions Cabai Turun Tangan Bantu Pemerintah Normalisasi Harga

Sebarkan artikel ini
oplus_0

TOPIKTERKINI.com.LOMBOK TIMUR – Harga cabai di pasar mengalami lonjakan yang signifikan belakangan ini, menjadi sorotan di kalangan konsumen dan petani.

 

Ketua Champions Cabai, H Subhan, mengungkapkan bahwa lonjakan harga tersebut disebabkan oleh faktor cuaca yang tidak mendukung, seperti kekurangan sinar matahari dan tingginya curah hujan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

 

Dalam wawancaranya dengan media, H Subhan menjelaskan bahwa pada awal dan akhir tahun ini, sinar matahari yang kurang intensif selama lebih dari seminggu telah mempengaruhi produksi cabai.

 

Selain itu, hujan deras yang terus mengguyur juga menyebabkan tanaman cabai tergenang air, yang dapat mematikan tanaman cabai jika terendam lebih dari dua hingga tiga hari.

 

“Akibat cuaca yang kurang mendukung ini, produksi cabai kami menurun drastis. Seharusnya di bulan Januari kami bisa panen banyak, namun faktanya cabai yang ada hanya mencakup 10 hingga 20 persen dari jumlah produksi normal,” ujarnya.

 

Untuk mengatasi kekurangan tersebut, H Subhan mengatakan Champions Cabai bersama Direktorat Jenderal Hortikultura (Dirjen Hortikultura) bekerja sama dengan pemerintah daerah dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah menggelar pasar murah selama lebih dari seminggu.

 

Kegiatan ini diharapkan dapat membantu menekan inflasi di Lombok Timur yang dipicu oleh tingginya harga cabai.

 

“Melalui pasar murah ini, kami menyediakan cabai dengan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat. Kami menggunakan harga petani, bukan harga pasar, agar harga cabai yang diterima konsumen lebih murah,” lanjutnya.

 

Di tengah lonjakan harga cabai rawit, H Subhan juga menyatakan bahwa Champions Cabai berupaya untuk menstabilkan harga menjelang bulan puasa dan Idul Fitri.

 

Mereka mulai menanam kembali cabai di lahan-lahan yang sebelumnya mati, serta menggunakan varietas cabai yang cepat panen, seperti cabai jenis Kara yang bisa dipanen dalam waktu dua setengah bulan.

 

“Ini langkah kami untuk mengantisipasi kebutuhan cabai yang tinggi pada saat Idul Fitri dan Idul Adha. Kami berharap dengan langkah ini harga cabai bisa lebih stabil,” jelasnya.

 

Meskipun pasar murah digelar, H Subhan menegaskan bahwa hal ini tidak akan mempengaruhi harga cabai di tingkat petani. Harga cabai di tingkat petani kini berkisar antara Rp 65.000 hingga Rp 67.000 per kilogram, sementara harga di pasar bisa mencapai Rp 90.000 hingga Rp 100.000 per kilogram.

 

Ke depannya, H Subhan berharap upaya Champions Cabai dapat memberikan dampak positif bagi petani dan masyarakat Lombok Timur, serta membantu mengendalikan harga cabai di pasar.(TT).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *