TOPIKterkini.com – KOLAKA, | Sorotan publik di Kecamatan Samaturu kembali memanas setelah kemunculan sebuah mobil tangki berwarna biru tanpa plat dan tanpa identitas resmi. Rekaman visualnya beredar di internal LSM LIRA Kolaka, memunculkan kembali perbincangan tentang siapa aktor dibalik dugaan mata rantai distribusi bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar Non-resmi dan dinilai tidak sesuai ketentuan.
Ketua DPD LSM LIRA Kolaka, Amir, saat dihubungi wartawan, menjelaskan bahwa temuan tersebut bukan kejadian acak, melainkan bagian dari pola yang sudah dipantau dalam beberapa pekan terakhir.
“Tangki itu bukan sekadar lewat. Ada pola yang berulang. Kami ingin memastikan siapa yang mengoperasikan transportir tanpa identitas itu, dan dari mana asal suplai Solar tersebut,” ujarnya, Senin (1/12/2025)
Menurut Amir, tim monitoring LIRA telah mendapati mobil tangki biru itu keluar dari sebuah titik yang kerap disebut warga sebagai lokasi aktivitas distribusi BBM non-resmi. Lokasi tersebut berada tak jauh dari area pesisir yang menjadi titik sandar kapal dari arah Sulawesi Selatan.
“Ini bukan pertama kalinya. Aktivitas seperti ini pernah berhenti, namun belakangan muncul lagi dengan pola serupa. Kami mendapat rekaman langsung dari lapangan,” tegasnya.
LSM LIRA menilai pergerakan tangki tanpa identitas ini patut dicermati karena diduga berkaitan dengan arus distribusi Solar yang kemudian mengalir ke sejumlah perusahaan tambang di Kolaka melalui jalur darat.
Dalam pemantauan lapangan, beberapa nama kembali disebut masyarakat dan pengamat lokal sebagai pihak yang memiliki pengaruh dalam pergerakan distribusi energi tersebut.
Menurut informasi yang dihimpun LSM LIRA, terdapat figur yang disebut-sebut berperan mengatur jalur distribusi serta sosok lain yang diduga menjadi pemasok utama dari wilayah Sulawesi Selatan. LIRA tidak menyebut status hukum para nama tersebut, namun menegaskan pentingnya klarifikasi resmi dari semua pihak terkait.
“Yang kami inginkan adalah kejelasan. Biar terang siapa saja yang mengatur alurnya. Ini menyangkut kepentingan publik dan kesehatan tata niaga energi di Kolaka,” kata Amir
Ketua DPD LSM LIRA Kolaka, Amir mempertanyakan siapa aktor dibalik pendistribusian BBM Solar di luar mekanisme resmi yang dapat menyebabkan berbagai dampak serius:
1. Ketidakseimbangan harga dan pasokan bagi masyarakat
2. Risiko keselamatan akibat penggunaan transportir tidak standar
3. Mengganggu perusahaan penyalur resmi yang beroperasi sesuai ketentuan
“Ini bukan sekadar soal satu mobil tangki. Ini soal bagaimana sistem distribusi energi dijaga tetap bersih dan legal,” tegasnya.
LSM Desak Aparat dan Lembaga Terkait Ambil Langkah
Melihat mobil tangki tanpa identitas yang kembali muncul di Desa Amamotu, LSM LIRA Kolaka meminta aparat dan lembaga terkait memastikan pengecekan menyeluruh terhadap sumber suplai, jalur distribusi, hingga keberadaan transportir nonresmi tersebut.
“Kami berharap ada langkah tegas dan profesional dari aparat maupun pemerintah. Biar terang benderang siapa yang berada di balik operasi transportir tanpa identitas itu,” ucap Amir.
Ia menegaskan bahwa LIRA Kolaka siap kembali turun ke lapangan apabila muncul laporan baru dari masyarakat.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak yang diduga memiliki atau mengoperasikan mobil tangki biru tersebut belum memberikan tanggapan. Redaksi masih berupaya melakukan konfirmasi untuk memastikan fakta lapangan dan mendapatkan informasi yang berimbang. (TIM).












