Topikterkini. Com.LOMBOK TIMUR– Seorang oknum perawat di Puskesmas Suralaga, Lombok Timur, diduga melakukan intimidasi terhadap jurnalis saat menulis berita dan meminta tegas berita di hapus.
Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Peduli Lombok Timur mengecam tindakan oknum perawat minta tagas berita terkait akibat infus tangan anak membengkak.
Wapresma UGR Wahyu meminta tegas Kadis Kesehatan Lombok Timur diminta mencopot oknum perawat dan meminta Aparat penegak hukum diminta mengusut kasus ini secara transparan.
Ia menywbut, Tindakan intimidasi dianggap melanggar UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers. Kebebasan pers adalah bagian penting dari demokrasi.
Puskesmas dan fasilitas publik lain memberikan ruang aman bagi kerja jurnalistik.
“Dugaan intimidasi terhadap jurnalis oleh oknum tenaga kesehatan, yang menyentuh dua aspek penting dari kebebasan pers dan etika pelayanan publik sengat jelas,’Katanya.
“UU Pers menjamin hak jurnalis dalam menjalankan tugasnya tanpa tekanan. Tindakan menghalangi kerja jurnalistik bisa masuk kategori pidana,”Lebih Tegas di Katakan.
“Desakan pencopotan mencerminkan keresahan publik terhadap pelanggaran etika dan profesionalisme di instansi layanan publik,”terangnya.
Tindakan Lanjut yang Diharapkan:
Investigasi internal Dinas Kesehatan.
Proses hukum jika ditemukan unsur pidana. Peningkatan pemahaman tenaga kesehatan terhadap peran jurnalis dan keterbukaan informasi.
“Kebebasan pers adalah fondasi penting demokrasi. Setiap bentuk intimidasi terhadap jurnalis tidak dapat dibenarkan, apalagi jika terjadi di ruang publik seperti fasilitas kesehatan. Kami mendesak pihak terkait untuk mengambil langkah tegas demi menjaga integritas pelayanan publik dan hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar.”Tandasanya. (TT).
