Laporan Jurnalis Jenponto: Samsir HR
TOPIKterkini.com, JENEPONTO – Ketua Pemuda Parlemen Indonesia (PPI) Kabupaten Jeneponto, Alim Bahri. Menegaskan bahwa terkait persoalan sampah medis yang menumpuk di RSUD Lanto daeng Pasewang Jeneponto dirinya menilai bukti atas ketidak pedulian pihak management RSUD dan Pemerintah Daerah dalam menangani persoalan sehinnga ini menjadi sebuah tamparan keras bagi Lembaga Penegak Hukum (LPH)
Ia menganggap bahwa lemahnya layanan kualitas layanan. Alih-alih peningkatan kualitas, ternyata sidak yang dilakukan oleh Bupati Jeneponto beberapa waktu lalu, sebagaimana yang dilansir beberapa media ternyata tidak berguna dan malah melahirkan tanda tanya baru soal kemungkinan adanya upaya pembiaran yang dilakukan oleh pemerintah terhadap situasi RSUD yang diserudung berbagai persoalan dugaan korupsi dan layanan yang kurang memadai.
“Itu, menjadi tamparan keras bagi Lembaga Penegak Hukum, yang selama ini lamban dalam melakukan penindakan hukum terhadap berbagai dugaan pidana rasuah dilingkungan RSUD Latopas Jeneponto,” ungkap Alim Bahri lewat via WhatsApp. Sabtu, (22/12/2018)

Menurutnya, hal tersebut membuat pihak management rumah sakit cenderung nakal dan mengabaikan piranti penting dalam hal perbaikan layanan dan pengelolaan keuangan yang bersih dari KKN.
“Tumpukan sampah medis sebenarnya bisa menjadi bukti petunjuk yang seolah berbicara bahwa disana terdapat dugaan praktik rasuah yang kemungkinan sudah cukup akut dan perlu penanganan taktis yang tegas dan berkepastian hukum,” terangnya.
Semetara itu, Ketua PSI Jeneponto Hardianto Haris menambahkan, bahwa sampah Medis yang tertampung di RSUD Latopas Jeneponto, tentu sangat berbahaya dan berisiko bagi kesehatan manusia terutama bagi para pengunjung RS, bahkan pasien yang masuk di RS bisa menderita penyakit baru akibat tertular oleh sampah-sampah medis yang berserakan.

“Ini harus menjadi perhatian khusus terutama pihak pengelolah Rumah Sakit, pihak RS tentu menyadari bahwa, Rumah Sakit adalah tempat pelayanan kesehatan, orang-orang yang sakit berdatangan untuk dapat sehat dan sembuh dari penyakit yang dideritanya, tetapi jika dengan banyak sampah medis yangg berserakan tentunya menimbulkan penyakit baru bagi pasien ataupun para penjaga pasien lainnya.” Singkat Hardianto.