Laporan Jurnalis Sumatera Utara: Fajar Hulu
TOPIKterkini.com, Gunungsitoli – Puluhan anggota Ormas DPP MAHKOTA Kepulauan Nias dan masyarakat Desa Lolofaoso Lalai dan Fadoro Hunogoa, Kecamatan Hiliserangkai, Kabupaten Nias, melakukan unjuk rasa di halaman kantor UPT Jalan dan Jembatan Gunungsitoli Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara (12/02) dan meminta kepada Gubernur Sukatera Utara mencopot kepala UPTJJ Gunungsitoli Ekuator jaya Daeli. Rabu (13/02/2019)
Unjuk rasa dilakukan masyarakat untuk menyampaikan keluhan serta penderitaan yang dialami atas pembangunan ruas jalan provinsi Lolowua-Dola di Kabupaten Nias yang tak kunjung selesai dikerjakan, sehingga tiap hari selama kurang lebih empat bulan masyarakat menghirup udara bercampur debu yang berdampak buruk pada kesehatan serta terhambatnya laju ekonomi masyarakat sekitar.
Menurut Pimpinan Aksi (Pias) yang sekaligus Ketua Umum DPP Ormas Masyarakat Hukum Anti Korupsi Tano Niha (MAHKOTA) Kepulauan Nias, Analisman Zalukhu, SH dalam orasinya menyebut bahwa “Secara substansial, demonstrasi 12 Pebruari 2019 adalah hak politik warga Negara yang dijamin oleh UUD 1945 pasal 28 dan UU No. 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum. Selain itu, demonstrasi adalah cara rakyat menyatakan sikap atas adanya pelanggaran-pelanggaran hukum yang dilakukan oleh oknum-oknum pejabat publik” sebut Analisman yang akrab disapa Iman itu.
Dijelaskan Analisman bahwa selain ruas jalan provinsi yang tak kunjung selesai dikerjakan berdampak datangkan wabah penyakit, terdapat juga dugaan indikasi penyimpangan pengelolaan anggaran pemeliharaan rutin ruas jalan provinsi se kepulauan nias tahun anggaran 2018 senilai Rp. 10.4 miliar lebih.
“Patut kita duga jika dana sebesar itu telah disalahgunakan, sebab setelah kita mengelilingi ruas jalan provinsi di kepulauan nias, faktanya terdapat sejumlah titik ruas jalan yang tidak dipelihara, terabaikan dan yang jelas tidak terurus dan berpotensi ancam keselamatan pengendara bermotor” Kata Analisman kepada wartawan usai aksi.
Masa yang hadir juga mengancam akan melakukan blokade pada ruas jalan tersebut jika tidak segera di selesaikan pengerjaannya dalam waktu 1 minggu, teriak sejumlah warga saat aksi berlangsung.
Pantauan wartawan topikterkini di lapangan, puluhan warga dari dua desa tersebut terlihat geram dan marah, sebab keinginan mereka menemui Ekuator Daeli Kepala UPTJJ Gunungsitoli untuk mendengar jawaban atas keluhan mereka tidak terpenuhi, menurut informasi, Ekuator sedang memenuhi tugas dinas di Medan. Pernyataan sikap dan tuntutan aksi pun tidak diserahkan kepada staf yang mewakili Ekuator, masyarakat berencana akan langsung menyampaikannya kepada Gubernur Sumatera Utara dalam waktu dekat ini.