TOPIKterkini.com, Kendari – Hari Demi Hari Keluhan Karyawan dan ummat begitu dramatis, di mulai dari Ceritra Soal masuknya jadi karyawan menyogok, karyawan di PHK tanpa sebab, karyawan di parkir, sampai pada Gaji karyawan yang begitu Kecil dan rendah. Belum soal gaji Lembur Karyawan sejak 3 atau 4 tahun berlalu bekerja berjam jam (longshift) yang tak terbayarkan, perkelahian karyawan lokal dan Karyawan asing, warga sekitar dengan karyawan asing serta munculnya benih benih konflik sosial diantara warga dan lain lainnya.
Berkali kali karyawan dan Ummat protes “Perusahaan” namun yang muncul kadang dan hanya memakai jasa para petugas tuk membenturkan dilapangan (Polisi Versus Karyawan). Memakai jasa para karyawan yang direkrut dengan kedok sebagai Humas yang Notabene Humas tidak seperti itu tupoksinya diperusahaan yang berkaliber Asia Tenggara. Endingnya siapa yang protes semua dapat Ancaman Pemecatan!!!!,,,Inikah Perusahaan Besar dijaman milineal..?
“Semua telah dipersoalkan!, termasuk soal serikat yang kesannya agak kurang disenangi oleh perusahaan jika karyawan membentuk wadahnya,
Sayang Ibarat, Anjing menggonggong Kafilah Berlalu.
PT. VDNI dan konco-kinconya telah mempertontonkan model model kapitalisme Zaman Belanda Hidup Kembali di Negeri Anoa dengan cara Membujuk, memberi iming-iming setelah semua tlah diperoleh berupa lahan lahan yang murah ehhhh kembali berulah dengan caranya yang sporadis.
Janji Soal biaya anak SD Sampai Kuliah
Janji dipekerjakan, janji CSR Untuk Ummat dan lain lainnya diabaikan perusahaan dengan Alibinya yang Makbul dihadapan penguasa.
“UMMAT dan Karyawan sama-sama tidak memiliki banyak pilihan selain bertekuk lutut pada kebijakan perusahaan serta dipaksa berusaha ikhlas dan tetap bersyukur”
Meski situasi internal seperti itu, karyawan tetap bisa bekerja dengan baik dan ummat terpaksa menerimanya, yang Untung adalah yang senang bermain Mafia, mafia Lahan, Mafia Kontraktor, Mafia Makelar, Mafia Usaha and Bisnis dan sebagainya.
Sejatinya suasana kekeluargaan dilingkar tambang sangat kental dengan orang-orang semuanya terasa nyaman.
Tetapi semua kebaikan itu berubah ketika Top manajemen memutuskan untuk mengangkat manajemen baru di pabrik, untuk menggantikan posisi posisi manajemen lama dan datang memporak porandakan sistem. Dan semoga Manajemen yang baru sekali datang paham dan mengetahui semua kejadian di PT. VDNI dan PT. OSS serta cepat mengambil kebijakan yang melihat kesejahteraan Karyawan dan Ummat.
Ada banyak ungkapan “Apa daya kami untuk melawan ketidak adilan, yang hanya merupakan karyawan kontrak. Kami hanya “kuli” yang mengharap upah dan belas kasihan para pemilik usaha.
Kami orang berpendidikan rendah, tetapi kami setia pada perusahaan, Kami setia pada Big Boss, yang sudah berkenan mengijinkan kami mencari rejeki dan berkontribusi terhadap bisnis nya meski terbilang kecil.
Kami ikhlas dan menerima status kami yang masih karyawan kontrak meski sudah bekerja sekian lama, tetapi terus terang nurani kami mulai berontak atas kejadian akhir-akhir ini. Kami sangat tidak menyukai situasi dan kondisi saat ini, terutama soal perekretuan dan minimnya gaji.
“Kami ingin perusahaan dan grup milik Big Boss ini menjadi semakin maju pesat. Kami tidak ingin perusahaan ini berubah menjadi klub olahraga, klub orang orang tertentu, kami juga tidak ingin perusahaan ini menjadi hancur dikarenakan terkena “penyakit” yang tertular dari orang orang yang berbisnis receh dibalik perusahaan kaliber Asia Tenggara, Karena kami percaya, Big Boss dalam mendirikan perusahaan sudah mengeluarkan tidak hanya keringat, tetapi juga air mata, modal yang besar dan oleh Karena itu, kami tidak ingin perusahaan ini dikenal besar tapi dikelilingi bisnis bisnis nyabung yang tak terkendali.
Sekali lagi, Harap Manajemen Perhatikan!!!!
KaryawanMu yang sedang menjerit,
Sekali lagi Manajemen dan Pemilik Modal
Lihatlah Rakyat yang Kesusahan yang telah Engkau Nikmati Lahan lahannya, Dan tak lupa !!!WAHAI!!! PENGUASA, Awasilah Perusahaan Karena Engkau Jadi Penguasa Karena Jeritan Rakyat dan jerih payah Ummat.
Wassalam DARIKU
PERUM PEMERHATI MASYARAKAT SUSAH LINGKAR TAMBANG MOROSI.
Kasman Hasbur. S.Pd
