Hingga masa jabatan akan berakhir, Pasangan Ikhlas belum mampu tangani banjir di kota lotu

TOPIKTERKINI.COM – NIAS UTARA : Jika musim hujan tiba, Kota Lotu yang merupakan pusat pemerintahan di Kabupaten Nias Utara kerap kali dilanda banjir. Apabila diguyur hujan 3-4 jam, maka sungai lotu dan ehau bakal meluap dan membanjiri hingga separoh kota itu. Tidak hanya aktivitas pemerintahan, aktivitas ekonomi warga juga ikut terganggu. Salah satunya adalah KCP Bank Sumut Lotu.

Kepala KCP Bank Sumut Oktavianus Telaumbanua yang berkantor di wilayah itu, mengeluhkan kondisi banjir yang sering mengganggu. Ia mengaku, selama menjabat KCP Bank Sumut Lotu, banjir telah meluap sebanyak 5 kali dengan debit air yang relatif berfluktuasi.

“Yang jelas sangat mengganggu. Karena terpaksa pelayanan kita hentikan hingga banjir surut. Dan setidaknya, ini telah kita alami sebanyak 5 kali”. Keluhnya.

Sebetulnya sejak Pilkada 2015, persoalan banjir menjadi salah satu perhatian para politisi kala itu. Pemenang Pilkada, Pasangan Ikhlas (M. Ingati Nazara dan Haogosokhi Hulu) adalah kontestan yang santer menyuarakannya. Namun, hingga masa periode yang  akan segera berakhir, persoalan ini tidak juga kunjung dituntaskan.

Terlihat dari proses pembahasan APBD TA 2020 yang saat ini sedang sedang di bahas badan anggaran, Nomenklatur penanganan banjir di kota Lotu, tidak termuat dalam draft pembahasan. Hal itu dibenarkan, Ketua DPRD Nias Utara Hisikia Harefa,Ama.Pd saat dimintai tanggapannya.

“Setahu saya, nomenklatur itu tidak ada. Bisa jadi, karena anggarannya(Penanganan banjir_Red) itu terlalu besar. Sehingga tidak dapat tertampung dalam APBD. Anggaran fisik kita kan, relatif kecil. Sementara prioritas pembangunan saat ini adalah jalan, jembatan dan kantor pemerintahan”. Urai Hisikia.

Hisikia berharap, Pemerintah provinsi atau pusat dapat membantu kabupaten Nias Utara dalam menangani persoalan banjir ini.

“Kita mengharapkan OPD teknis di tingkat provinsi atau Kementrian PUPR di pusat, melalui DPRD Provinsi atau DPR RI dapat membantu. Karena memang, warga di sekitar kota Lotu, pernah melakukan audiensi ke lembaga DPRD Nias Utara, meminta persoalan banjir ini segera ditangani.  Ya, mudah-mudahan bisa dibantu”. Harapnya.

Persoalan banjir di ibukota kabupaten Nias Utara bakal menjadi PR bagi pemerintahan, periode yang akan datang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *