Lima Wartawan saat melaporkan atas pelecahan profesi Jurnalis di Mapolda Sultra (Foto Istimewa)
TOPIKterkini.com – Konawe Selatan : Sebanyak lima wartawan, hari ini polisikan Kepala Kantor PP Maju Jaya bergerak di bidang penyosohan beras yang terletak di Desa Amoito Siama, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra). Senin (13/4/2020).
Kelima wartawan tersebut yakni Afdal wartawan Sultrakini.com, Ricky Fokusberita.net, Abdilah Kumparan, Dion Kulo Pedia dan SCTV Kendari dan Juli Rakyatpos Online telah melaporkan Kepala Kantor PP Maju Jaya di Mapolda Sultra
Atas pernyataan Kepala Kantor bernama Teo dalam sebuah foto Wartawan yang bertuliskan di dalamnya “Ngakunya Wartawan” tapi LSM semua, ya biasa sekam lagi yang mau di goreng beritanya.
Padahal sebelumnya kelima wartawan itu hanya ingin mengkonfirmasi atas keluhan masyarakat terhadap bau sekam (kulit padi) yang sudah lama berada ditepi lorong berasal dari perusahaan.
Salah satu wartawan bernama Afdal menceritakan kronologinya, sekitar pukul 11 : 30 wita bersama teman wartawan menemui masyarakat Desa Amoito Siama dan masyarakat Sindang Kasih untuk meminta tanggapan terhadap penyimpangan sekam di sepanjang tepi jalan dan lorong yang dihasilkan perusahaan, dari hasil keterangan masyarakat yang dihimpun media, terdapat ada beberapa masyarakat yang pro dan kontra terhadap penyimpanan sekam tersebut di tepi jalan.
Seperti yang di ungkapkan salah satu masyarakat Sindang Kasih yang terdampak bau tak sedap berinisial EM mengaku sangat tidak senang atas penyimpanan sekam di tepi lorong lalu kemudian menghasilkan aroma bau tidak sedap setiap melewati penyimpanan sekam tersebut.
“Kalau dampaknya memang kami sangat rasakan seperti aroma bau tidak sedap akibat dari penyimpanan sekam, sehingga kami meminta agar di tampung lebih jauh lagi jaraknya antara jalan,” kata dia
Sementara itu, sebagian masyarakat lagi saat berupaya di konfirmasi mengaku beruntung atas adanya sekam tersebut sehingga menambah mata pencarian masyarakat.
PP. Maju jaya saat di temui dilorong penampungan sekam (kulit padi) melalui Mandor PP Maju Jaya Indra mengatakan, bahwa sekam tersebut di simpan di beberapa titik di tepi jalan dan lorong berdasarkan permintaan masyarakat.
“Ya itu sesuai dengan permintaan masyarakat sendiri untuk di turunkan di titik-titik tersebut”. Namun saat di tanya terkait apakah perusahan Maju Jaya memiliki gudang penampungan tersendiri, Indra sontak engan menjawab pertanyaan tersebut.
“Bah ini lain lagi dari pembahasan, intinya sekam yang diturunkan tersebut sesuai permintaan masyarakat dan tidak ada hubungannya dengan perusahaan jika ada bau yang diakibatkan dari penyimpan sekam tersebut,”
Setelah mendapatkan keterangan tersebut, kelima wartawan kemudian meninggalkan tempat, ditengah perjalanan tiba-tiba masuk hasil screenshot dari sebuah status Kepala Kantor PP Maju Jaya bernama Teo yang mengatakan “Ngakunya Wartawan, tapi LSM semua, ya biasa sekam lagi yg mw di goreng beritanya,”
Atas dasar itulah kemudian kelima wartawan melaporkan Teo di Mapolda Sultra, karena dinilai melecehkan nama baik wartawan .
“Saat kami turun di lapangan, kami semua menggunakan atribut dan tanda pengenal bahwa kami dari media, yang kedua bahwa kami dengan tegas membantah Kepala Kantor yang mengatakan kami bermaksud menggoreng berita, sementara kami bermaksud untuk konfirmasi agar hasil dari pemberitaan itu berimbang,” kata salah satu wartawan bernama Ricky.
Hingga berita ini di publiks belum ada keterangan resmi dari pihak PP Maju Jaya Konsel.
Laporan : Muh Sopian