Breaking News: Sudah 24 Jam, Jenazah Pasien Reaktif di Banggai Belum Dimakamkan

TOPIKTERKINI.COM – BANGGAI | Seorang karyawan PT Panca Amara Utama (PAU) dikabarkan meninggal di Rumh Sakit Umum (RSU) Luwuk Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, setelah dinyatakan reaktif rapid test, pada Kamis malam (23/7) pukul 23.30 Wita. Hingga malam ini Jumat (24/7) pukul 23.45 Wita, jenazah belum dimakamkan. Padahal, sesuai standar WHO (organisasi kesehatan dunia), pasien Covid-19 harus segera dimakamkan sebelum 24 jam.

Misalnya, mantan Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimumor yang meninggal dunia di Makassar, langsung dimakamkan di tempat pemakaman khusus Covid-19 di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Padahal saat itu, almarhum belum dinyatakan terkonfirmasi positif hasil tes PCR.

Begitupun yang dialami seorang warga Desa Sayembongin, Kecamatan Nambo. Bahkan, dia belum dinyatakan reaktif rapid test malah sudah dimakamkan sesuai standar Covid-19 di wilayah Kecamatan Luwuk Utara.

“Jenazah masih di kamar mayat RSUD Luwuk,” kata aparat setempat.

Anehnya, tim satgas Covid-19 Kabupaten Banggai bersama pihak perusahaan melakukan rapat tertutup di Hotel Swissbellin Luwuk, sore tadi, sekitar pukul 16.00 Wita.

Pertemuan itu dikabarkan membahas tentang mekanisme pemakaman pasien meninggal. Apakah yang mau dipulangkan ke daerah asal atau dimakamkan di Kabupaten Banggai. Sebab, pasien itu sudah dinyatakan reaktif hasil rapid test.

External Relations PT PAU, Leonardo, saat dikonfirmasi memilih bungkam. Dia bahkan mengarahkan wartawan agar mengkonfirmasi langsung ke pihak Satgas Covid-19 Banggai.

“Nt bs d tanyakan kpd gugus tugas Covid-19,” kata Lernardo singkat.

Sekadar diketahui, pasien lelaki berusia 54 tahun itu awalnya mengeluh sakit di area PT PAU pada 23 Juli 2020. Mengingat kondisi pasien yang semakin drop, pasien langsung dirujuk ke Rumah Sakit Claire Medica (RSCM) sekitar pukul 18.00 Wita.

Pasien yang sakit dengan gejala mirip pasien Covid-19 ini langsung menjalani rapid test, dan hasilnya reaktif. Tidak pakai lama, pasien langsung dibawa lari ke RSUD Luwuk dan dimasukan ke ruang isolasi. Pasien akhirnya dinyatakan meninggal sekitar pukul 23.30 Wita.

Sementara itu, informasi yang dihimpuh media ini menyebutkan, pasca-meninggalnya pasien tersebut, ada sekitar 14 karyawan PT PAU yang diduga kontak langsung terpaksa dilarikan ke RSUD Luwuk. Saat ini, belasan karyawan ini tengah dirawat di ruang isolasi RSUD.

Meski begitu, tim Satgas Covid-19 belum memberikan konfirmasi langsung. Melalui rilis pers, sore tadi, juru bicara Satgas Covid-19 Banggai Nurmasita Datu Adam, melaporkan, bahwa ada penambahan 9 kasus suspek baru dan 1 kasus probable yang dinyatakan meninggal.

Saat ditanya apakah kasus suspek baru dan probable itu adalah karyawan PT PAU, Nurmasita tidak menjawab.

Laporan : Ahmad Labino/TIM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *