MAKASSAR

RRI Makassar Adakan Lomba Bercerita Tentang Covid-19

96
×

RRI Makassar Adakan Lomba Bercerita Tentang Covid-19

Sebarkan artikel ini

TOPIKTERKINI.COM – MAKASSAR : Radio Republik Indonesia (RRI) Makassar mengadakan Lomba bercerita Tentang Covid-19 berlangsung, di dalam Ruangan RRINet RRI Makassar, Rabu (19/8/2020).

Di hadiri selain Ketua panitia Hamka, Kepala Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Makassar, Maladi Amin, SH, MH, ikut mendengarkan saat rekaman diputar bersama sejumlah staf dan dewan juri. Juri lomba terdiri dari Rusdin Tompo, aktivis anak, yang juga Ketua Forum Komunikasi Pemerhati (FKP) RRI Makassar, Bahtiar, mantan Kepala Seksi Pro4 RRI yang biasa mengasuh program-program sastra dan budaya, serta Abdul Hakim Daeng Ngalle, dari unsur pendongeng.

Ketua panitia, Hamka mengatakan peserta lomba dari murid-murid kelas 3-6 SD yang berasal dari beberapa daerah di Sulawesi Selatan, yakni Makassar, Gowa, dan Bantaeng.

“Kapan kita bisa bersekolah lagi? Kenapa bisa ada wabah seperti ini,” tanya Lady Valeska Kristian, dari SDN Percontohan PAM, melalui rekaman suaranya yang diputar. Murid kelas VI yang hobi bermain ukulele itu, memerupakan peserta Lomba Bercerita Anak Secara Virtual, bertema “Merdeka dari Covid”, Tingkat RRI Makassar.

Cuplikan rekaman yang di perdengarkan di studio RRInet. Dan semua rekamana suara peserta diperdengarkan dalam ruangan dengan akuistik yang baik itu.

Maladi Amin saat membuka penjurian lomba bercerita ini mengatakan, pihaknya ingin mendengar suara hati anak-anak selama masa pandemi Covid-19. Kegiatan ini tak hanya dilakukan di RRI Makassar tapi juga di 65 stasiun RRI se-Indonesia. Seleksi hari ini merupakan tingkat daerah, yang pemenangnya akan mewakili RRI Makassar di tingkat nasional.

“Kami ingin mendengar ide dari anak-anak dan pengalaman mereka selama tidak bersekolah secara tatap muka,” kata Maladi Amin.

Dia berharap, sekalipun lomba ini dilangsungkan secara sederhana dan dalam waktu yang relatif singkat, tapi tujuannya bisa tercapai. Yakni, merasakan ekspresi dan memahami aspirasi anak-anak yang terdampak wabah Corona.

Suara anak-anak yang polos ternyata cukup memukau mereka yang hadir dalam ruangan. Misalnya, ketika Andi Muhammad Huga Yusuf Husni, dari SD Negeri Borong, selesai bercerita, langsung mendapat aplaus dari hadirin yang mendengarkan suaranya melalui layar monitor.

Beberapa peserta tampil kreatif. Seperti Muhammad Aqila Nesha Tenripata Ahyar, murid Kelas IV SD Islam Mafaaza. Peserta asal Kabupaten Gowa ini bercerita dengan gaya pasinrilik yang diiringi dengan kesok-kesok. Dia mengibaratkan Corona seperti perampok yang mengambil celengannya.

Ide cerita dan imajinasi anak-anak kadang membuat pendengar di dalam ruangan tersenyum, bahkan tertawa. Kelucuan khas anak-anak terbangun dalam theatre of mind pendengar, yang memang merupakan kekuatan dan karakteristik radio.

Ada peserta yang menggunakan dialek Makassar saat bercerita tentang ibunya yang sering berburu sinyal untuk membantunya belajar. Ada anak yang bercerita bahwa selama di rumah saja, dia merasa bosan karena hanya menatap handphone dan menonton televisi. Akibatnya, badannya bertambah gemuk dan pakaiannya terasa sempit

“Saya rindu teman-teman, para guru, dan ibu kantin,” ungkapnya, yang langsung membuat para juri dan panitia tertawa.

Anak-anak rata-rata menganggap ke sekolah lebih menyenangkan karena bisa bertemu teman-teman dan guru-gurunya. Mereka terkesan sangat memahami perlunya menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

Meskipun setiap peserta hanya diminta mengirim suara dan foto dirinya. Tapi ada juga yang mengirim dalam format video, membikin konten kreatif dengan teks di layar videonya, atau bercerita dengan menambahkan musik sebagai back soundnya. Durasi karya lomba bercerita ini antara 2 sampai 5 menit.

Penilaian lomba mencakup materi cerita, penghayatan, kreativitas dan harmonisasi. Hasil penilaian juri memutuskan Juara I Adinda Rasiyah (SDN Kompleks IKIP I), judul cerita “Merdeka dari Corona”, Juara II Andi Muhammad Huga Yusuf Husni, (SDN Borong), judul cerita “Merdeka Karena Corona”, sedangkan Juara III Lady Valeska Kristian (SDN Percontohan PAM) judul cerita “Kapan Ya Sekolah Lagi”.

Selain itu dipilih sepuluh karya terbaik peserta yang akan menambah koleksi Audio Library RRI.

Penulis : Rachim Kallo
Editor   : Abd. Rahman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *