NTB

Naik Kelas ke Tipe B, RSUD dr. Raden Soedjono Selong Tingkatkan Pelayanan

249
×

Naik Kelas ke Tipe B, RSUD dr. Raden Soedjono Selong Tingkatkan Pelayanan

Sebarkan artikel ini

Topikterkini.com.Lombok Timur —Naik kelas dari tipe C ke tipe B, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Raden Soedjono Selong tingkatkan kapasitas dan kualitas berupa fasilitas sarana/prasarana maupun Sumber Daya Manusia (SDM), demi memberikan pelayanan yang baik dan maksimal.

Manajemen RSUD Seodjono Selong saat ini sedang berikhtiar sebagai rumah sakit yang dapat melaksanakan layanan bedah saraf, bedah jantung dan bedah tumor.

Direktur Utama (Dirut) RSUD dr. R Soedjono Selong, dr. HM. Tantowi Jauhari, Sp.B, mengungkapkan, pelayanan saraf saat ini sangat dibutuhkan, mengingat di lotim jumlah penduduk yang sangat besar, dimana jumlah penderita strok dari tahun ke tahun terus meningkat namun pihak kami terus memberikan pelayanan yang maksimal.

Tantowi juga mengatakan, bahwa bedah saraf itu menangani pembedahan pada otak untuk menangani pendarahan dalam otak akibat cidera, struk, tumor ataupun kelainan bawaan seperti hedrosefalus (penumpukan cairan berlebihan di dalam otak-red).

“Cukup banyak juga jumlah bayi dengan hedrosefalus itu. Dan ini rata-rata dari kalangan masyarakat tidak mampu. Jadi sangat berat bagi mereka jika harus di rujuk jauh-jauh, seperti ke sanglah. Itu akan memberatkan keluarga mereka,” ujar Tantowi, Sabtu,27/08/2022.

Hal itulah yang kemudian melatar belakangi pihak RSUD Soedjono Selong berupaya untuk menghadirkan layanan bedah saraf, untuk melayani masyarakat gumi patuh karya.

Oleh sebab itu, maka dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai, sesuai kompetensi yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan bedah saraf. Saat ini, terang dia, ada Dokter yang tengah menjalani pendidikan Spesialis Bedah Saraf, dan ada pula yang sudah lulus.

Bukan itu saja, lanjut Tantowi, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Perhimpunan Spesialis Bedah Saraf Indonesia (PERSPEBSI) NTB di Mataram, untuk meminta kepada tim Perspebsi tersebut agar dikirimkan/dihadirkan ahli bedah saraf di RSUD Selong.

“Dari responnya, Alhamdulillah beliau (dokter ahli bedah-red) sudah siap untuk itu. Dan kita akan menguruskan surat ijin praktiknya nanti, sehingga beliau akan secara legal untuk berpraktik di rumah sakit soedjono,” terangnya.

Kemudian dari segi penunjang yang lain seperti kamar operasi dan alat operasi, juga akan menjadi bagian yang harus dilengkapi. Meskipun, kata dia, RS Soedjono sudah memiliki kamar operasi dan sudah memiliki alat bedah saraf, demi optimalisasi praktik bedah saraf itu nantinya.

Selanjutnya terkait bedah toraks kardiovaskuler (bedah dada). Dijelaskannya, bedah toraks adalah pengobatan penyakit dan gangguan yang mempengaruhi organ-organ di dalam dada, seperti saluran pernapasan, paru-paru, dinding dada, sistem pompa jantung, dan sistem sirkulasi seperti pembuluh darah arteri, vena, aorta, limfe dan sebagainya.

“Nah ini kita sudah punya juga SDM nya. InsyaAllah di tahun 2023 kita sudah kedatangan dokter spesialis bedah toraks, yaitu dr. Edy Surya Bara, beliau seorang PNS,” ungkapnya.

Keberadaan dokter ahli bedah toraks/dada, tegas Tantowi, juga sangat dibutuhkan keberadaannya di RS Soedjono Selong. Pasalnya, dari tahun ke tahun, penderita penyakit Degeneratif jumlahnya terus bertambah yang disebabkan oleh diabetes.

Tantowi menyebut bahwa diabetes adalah ibu dari segala penyakit. Sebab, seorang penderita diabetes sangat rentan terkena penyakit struk, jantung, gagal ginjal, pembuluh darah dan lain sebagainya.

“Jadi dalam prosesnya, kita terus melengkapi sarana penunjang. Dari sisi SDM nya, tidak hanya dokter spesialis saja, tapi juga perawatnya yang akan membantu dokternya sebagai asisten,” terangnya lagi.

Adapun proses yang sedang berjalan saat ini, yakni menyiapkan ICU Jantung atau CardioVaskuler Car Unit (CVCU), dimana ruangan maupun alat-alatnya sudah tersedia di RS Soedjono, praktis tinggal mempersiapkan SDM saja.

“Nah untuk SDM nya, nanti tinggal teman-teman perawat yang akan merintisnya. Sekarang ini mereka sedang kita latih di RS Saiful Anwar Malang. Mereka dilatih dan digembleng selama tiga bulan, agar memiliki knowledge dan skill sebagai perawat ICU Jantung,” tukasnya.

Dijelaskan lebih jauh, upaya yang dilakukan oleh RS Soedjono untuk meningkatkan SDM dan sarana/prasarana, sinkron dengan pengembangan layanan saraf, jantung dan kanker seiring dengan harapan menteri kesehatan.

Saat ini, tutur Tantowi, Menkes tengah mendorong kepada daerah-daerah agar mengembangkan layanan-layanan unggulan tersebut, sebagai upaya untuk memotong waktu ke daerah rujukan yang jauh.

Sebagai perwujudan dari upaya itu, RSUD Soedjono selong akan diberikan pelatihan dan pembinaan. Syukurnya lagi, RS Soedjono telah di SK-kan sebagai jejaring pengampu oleh RS Pusat Otak Jakarta, bahkan kedua belah pihak sudah saling mengunjungi.

“Kita sudah beberapa kali berkunjung ke sana. Dan Alhamdulillah, Direktur RS Pusat Otak juga sudah berkunjung ke sini. Dan kalo mereka melihat keseriusan kita, InsyaAllah kita akan dibantu oleh Kemenkes,” Jelasnya.

Adapun kriteria rumah sakit yang mendapatkan pengampuan/pembinaan dari Rumah Sakit Pusat Otak untuk mengembangkan layanan bedah saraf dan jantung, rata-rata dengan tipe B.

“Jadi itu hikmahnya kita menaikkan kelas, karna dengan kita naik kelas kita juga dianggap siap untuk mengembangkan diri, khususnya untuk pelayanan-pelayanan unggulan,”Tutupnya.

Liputan:Ril

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *