Waspada!! Modus Penipuan Berkedok Prakerja,”Telah Masuk Di Wilayah Nias Utara,Salah Satu warga Melaporkan Dipolres Nias

TOPIKTERKINI.COM.KABUPATEN NIAS UTARA– Telah terjadi penipuan berkedok Prakerja, sekelompok orang tak dikenal berkunjung dengan mengendarai 1 unit mobil putih bermerek Xenia nomor; B 1504 FKU.pada hari Kamis 01/09/2022 lalu.Sekira pukul 11.00 wib.sekelompok orang tersebut mengaku sebagai oknum petugas Prakerja berjumlah 5 orang, berkelamin laki-laki, sambangi rumah kepala dusun 4 Desa Namohalu Esiwa,kec Namohalu Esiwa, kab.Nias Utara,

Disinyalir pada kunjungan tersebut, kuat adanya penipuan berkedok bantuan Prakerja sebesar 1 juta rupiah, dengan syarat meminta NIK KTP, foto copy KK, serta pas foto dan nomor telepon/handphone warga yang ditujukan sebagai target.

Yamonaha Harefa (18), salah satu diantara dari beberapa puluhan korban penipuan menuturkan kepada sejumlah awak media “benar pak, kami telah memberikan data data pribadi kepada orang yang tidak kami kenal tersebut. sekarang kami sadar bahwa telah terjadinya kasus penipuan bermodus Prakerja. dan Identitas data data pribadi kami pun telah di ambil oleh ke 5 oknum tersebut.” Awalnya kami tidak tertarik dengan tawaran mereka, namun dikarenakan adanya penguatan atau dorongan oleh oknum kepala dusun 4 Namohalu Esiwa bahwa kedepannya uang sebesar 1 juta rupiah tersebut akan kami dapatkan setiap satu orang. Namun naasnya, hal itu telah sirna setelah beberapa hari orang tersebut telah menghilang entah pergi kemana, dan bahkan uang yang telah di janjikan pun tak kunjung kami terima, ujarnya saat di wawancarai di polres Nias. Jum’at, 09/09/2022.

Yamonaha Harefa lebih lanjut membeberkan, Sebelumnya warga enggan untuk memberikan identitas yang bersifat pribadi/privasi tersebut kepada ke 5 orang itu, namun karena adanya iming-iming diduga dari oknum kepala dusun 4 Namohalu Esiwa  TH maka kami berjumlah 71 orang akhirnya menyerahkan persyaratan yang diminta dan pada akhirnya setelah beberapa hari Kami tunggu, uang 1 juta rupiah yang dijanjikan tidak ada kabar kejelasannya. hingga ke 71 warga yang telah di ambil identitas nya saat ini menjadi korban dugaan penipuan.

Diantara ke 71 orang korban penipuan tersebut, saya pagi ini didampingi oleh Advokat Melizaro Harefa SH,MH, secara pribadi membuat Laporan Perkara (LP) di Mapolres Nias, untuk segera memproses atau mengamankan (menangkap) ke 5 oknum yang mengaku sebagai petugas Prakerja, dan ditambah 1orang kepala dusun 4, Desa Namohalu Esiwa, kec. Namohalu Esiwa, kabupaten Nias Utara, provinsi Sumatera Utara.

Lanjutnya, saya curiga dengan adanya keterlibatan campur tangan oknum kepala dusun 4 maka besar kemungkinan dia pasti tau keberadaan mereka berjumlah 5 orang tersebut, pungkasnya.

Ditempat yang sama, Advokat Melizaro Harefa,SH,MH sebagai kuasa hukum Yamonaha Harefa, membenarkan kehadiran nya malam ini di Mapolres Nias untuk mengawal laporan korban dugaan adanya penipuan berkedok Prakerja yang dilakukan oleh ke 6 orang (5 orang yang tak dikenal, dan 1 orang kepala dusun 4, Desa Namohalu Esiwa) yang di sinyalir telah melakukan hal yang tak bertanggung jawab, imbuhnya. Lanjut, dirinya membeberkan bahwa sebelum kliennya melapor, ada salah seorang tokoh yang patut dipercaya di desa Namohalu Esiwa telah mengekspos ke akun dinding/cuitan beranda Facebook nya bahwa tindakan ke 6 orang tersebut adalah penipuan. Klien saya pagi ini telah sah dan mantap untuk diambil keterangan serta segera membuat laporan di polres Nias dengan nomor STPLP/ 376/IX/2022/NS .
Saya berharap dan menitipkan pesan kepada jajaran Polres Nias agar kejahatan yang serupa dan bermuara menghancurkan masa depan anak bangsa wajib di proses seadil-adilnya yang berdasarkan Undang-undang. Saya mengutuk dengan keras perlakuan yang begitu licik dan keji dapat disusun sedemikian rapi. Sekarang para korban dugaan penipuan tersebut trauma dan terancam untuk meniti masa depan keemasan nya.misalnya data pribadi identitas tersebut disalahgunakan,misalnya digunakan untuk pinjaman online dan apabila setiap orang dimana telah cacat identitas nya maka kemungkinan besar segala bantuan dari pemerintah yang semestinya menjadi haknya akan tidak mendapatkan dikemudian hari, selama para terduga pelaku tersebut tidak mempertanggungjawabkan perbuatannya.tuturnya mengakhiri.
Hingga pemberitaan ini ditayangkan, awak media masih mencoba menghubungi pihak pemerintahan desa namehalu esiwa.(Tim/red)

Pelapor: Efrizal Caniago

Editor:Afdika permata lase

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *