TOPIKterkini.com – KENDARI | Langkah cepat Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam memberantas tindak pidana Penambangan Tanpa Izin (PETI) di wilayah Blok Morombo, Konawe Utara baru-baru ini menuai pujian dari berbagai pihak.
Salah satunya datang dari Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (Ampuh) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang kembali mengapresiasi kinerja Ditreskrimsus Polda Sultra dalam memberantas tambang ilegal di Bumi Anoa.
Direktur Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (Ampuh) Sulawesi Tenggara (Sultra) Hendro Nilopo mengatakan, bahwa penindakan dugaan ilegal mining yang dilakukan oleh Polda Sultra hari ini membuktikan keseriusan mereka dalam memberantas tambang ilegal di Bumi Anoa, Sulawesi Tenggara.
“Kalau menurut kami, memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Ini sudah kesekian kalinya Polda Sultra membuktikan keseriusan mereka dalam memberantas tambang ilegal di Bumi Anoa”. Katanya melalui keterangan tertulisnya, Jumat (15/9/23).
Menurutnya, sejak keluarnya instruksi Kapolri untuk memberantas tindak pidana PETI, Polda Sultra langsung unjuk gigi melaksanakan instruksi pimpinan tertinggi Polri itu.
“Tahun lalu saya pernah merilis terkait apresiasi kami secara kelembagaan untuk Polda Sultra dalam memberantas tambang ilegal di Sultra”. Jelasnya
Tak hanya Polda Sultra, Putra Daerah Konawe Utara itu juga memberikan apresiasi kepda Kepolisian Resor (Polres) Konawe Utara (Konut) yang turut serta dalam penindakan dugaan PETI hari ini.
“Bravo juga untuk Polres Konut, yang sudah membuktikan komitmennya untuk memberantas tambang ilegal di wilayah hukumnya”. Ucap pria yang akrab disapa Egis itu.
Meski demikian, mahasiswa S2 Ilmu Hukum UJ Jakarta itu menyampaikan, bahwa selain lokasi penambangan PT. BNP. Polda Sultra mesti memasifkan patroli di lahan Kooridor CV. Unaaha Bhakti Persada (UBP) dan Fit 90 yang merupakan wilayah IUP PT. Antam UBPN Konawe Utara.
“Kami harap setelah penindakan PT. BNP hari ini, Polda Sultra kembali menelusuri otak penambangan ilegal di lahan celah CV. UBP dan Fit 90”. Pintanya
“Apalagi terkhusus di Fit 90 ini kerap terjadi transaksi jual/beli ore ilegal”. Tambahnya
Terakhir, Hendro membeberkan, bahwa pihaknya mendapatkan informasi perihal rencana kegiatan pertambangan ilegal secara besar-besaran di lahan celah CV. UBP.
“Kami sedang menelusuri, terkait data informasi siapa aktor intelektual dalam rencana kegiatan penambangan ilegal di lahan celah CV. UBP,” tutupnya
