Pecinta Alam Penyumbang Sampah Terbesar di Gunung Rinjani Oasistala Lombok Timur Angkat Suara

TOPIKTERKINI.COM.LOMBOK TIMUR—Organisasi Mahasiswa dan Pemuda Pecinta Alam(Oasistala) Lombok Timur tidak Terima atas ungkapan juri finalis persentasi Duta Lingkungan Hidup NTB yaitu maya yulianti yang sempat mengatakan dalam salah satu media menyebut pecinta Alam sebagai Penyumbang sampah Terbesar di Gunung Rinjani, hal itu di ungkapkan melalui di media beberapa hari yang lalu,Rabu 1/11/23.

Ungkapan Maya yuliana itu mendapat respon dan di anggap sangat kontradiksi dan tidak sesuai data, sehingga Ungkapan maya yuliana mendapat Respon dari berbagai Kalangan Pecinta Alam khusunya Lotim

Muhammad Azni Muhaini sebagai ketua umum Oasistala mengatakan Via Wa”Maya Yuliana menyebutkan, kalangan pecinta alam sebagai penyumbang sampah terbesar di kawasan Gunung Rinjani,Lombok Nusa Tenggara Barat, namun itu tidak benar,Ucapnya.

“Hal tersebut diungkapkan Maya saat menjadi juri presentasi program Finalis Duta Lingkungan Nusa Tenggara Barat yang dilaksanakan di Meeting Room Edotel Hotel SMKN 1 Praya, Lombok Tengah,” Katanya, azni.

“Namun pernyataan yang diungkapkan Maya masih memiliki kontradiksi yang belum jelas akan hal tersebut, momentum pemilihan Finalis Duta Lingkungan menjadi momok yang sangat menyeramkan dikalangan Pecinta Alam seakan-akan Pencinta Alam tugasnya hanya membuang sampah lebih-lebih pada saat melakukan pendakian,”Jelasnya.

“Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) juga memiliki data yang jelas terkait dari mana sumber dan pelaku utama dalam persoalan sampah, berbicara sampah tentu konteksnya sangat luas,”
Tegasnya.

“Organisasi Mahasiswa dan Pemuda Pecinta Alam Lombok timur yang saat ini masih tetap intens dalam menyuarakan isu lingkungan dan Olahraga Alam Bebas. Tentu sangat tidak menerima apa yang disampaikan. Maya Yuliana ungkapannya itu seakan penghasil sampah yang ada di gunung Rinjani adalah Pecinta alam itu sendiri
sedangkan data pengunjung dan data sampah pertahun pada pendakian Rinjani sudah jelas yang dikantongi oleh BTNGR jauh dari ungkapannya tersebut,” Ujaranya.

“Untuk itu kami tegaskan dengan penuh kesadaran bahwasanya tugas Pencinta Alam bukan penghasil sampah, melainkan upaya bentuk penyadaran bahwa lingkungan ini harus tetap dilestarikan,”
Tutupnya.

 

Liputan; Nang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *