TOPIKTERKINI.Com LOMBOK TIMUR – Calon Bupati Lombok Timur nomor urut 5, Suryadi Jaya Purnama (SJP), dalam sebuah dialog yang digelar oleh Pecinta Alam se-Lombok Timur, memaparkan kebijakan lingkungan yang akan diterapkannya jika terpilih. Dialog bertajuk *”Hak Atas Lingkungan Sehat dan Berkelanjutan”* ini berlangsung di Base Camp Gawah Adventure, Kelurahan Sekarteja, Kabupaten Lombok Timur, pada 10 November 2024.
Dalam sambutannya, Suryadi Jaya Purnama menyampaikan pentingnya kebijakan lingkungan yang berakar pada realitas, bukan hanya teori. Menurutnya, kebijakan yang ada saat ini sangat dipengaruhi oleh karakter dan hobi seorang pemimpin. “Saya tidak ingin hanya berbicara tentang teori, tapi tentang kenyataan yang kita hadapi.
Kebijakan kita dipengaruhi oleh dua hal karakter dan hobi pemimpin. “ Jika bupatinya senang olahraga, kebijakan akan lebih banyak di bidang olahraga. Begitu juga dengan lingkungan,” ungkap SJP.
Lebih lanjut, SJP menjelaskan bahwa faktor politik juga memengaruhi kebijakan, yang sering kali didasarkan pada kepentingan kelompok atau wilayah tertentu.
“Sejak era reformasi, siapa yang berkuasa, maka kebijakan akan berpihak kepada mereka. Ini adalah realita yang harus kita hadapi,” tambahnya.
Di sisi lain, SJP juga mengapresiasi peran aktif pecinta alam Lombok Timur yang dinilai memiliki kepedulian tinggi terhadap isu lingkungan.
“Saya sangat bangga dengan inisiatif mereka. Mereka tidak menunggu arahan, tetapi sudah menunjukkan perhatian terhadap isu lingkungan. Kedepannya, saya ingin mereka terlibat lebih dalam dalam merumuskan kebijakan penyelamatan lingkungan,” ujarnya.
Lebih jauh, SJP menekankan pentingnya sinergi antara sektor-sektor lain, seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, dan politik, dengan isu lingkungan.
“Semua sektor harus berjalan seimbang. Pembangunan ekonomi tidak boleh mengabaikan lingkungan, dan sebaliknya, kita tidak ingin mengeksploitasi potensi ekonomi kita tanpa memperhatikan keberlanjutan lingkungan,” kata SJP.
Sementara itu, Koordinator Pecinta Alam se-Lombok Timur, M. Rosadi Johari, mengungkapkan keresahan mereka terhadap visi-misi para calon bupati. Ia menyebutkan bahwa setelah membaca dan menganalisis visi misi kelima calon, mereka merasa tidak ada yang secara serius menangani masalah lingkungan.
“Kami ingin ikut terlibat dalam mensukseskan demokrasi di daerah ini, namun kami merasa perlu untuk bertatap muka langsung dengan para calon untuk mengetahui seberapa serius mereka dalam menangani isu lingkungan,” ungkap Rosadi.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun pecinta alam sering dianggap sebagai kelompok minoritas, mereka tetap bertekad untuk menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan.
“Kami tidak anti politik, tapi kami berharap kebijakan pemerintahan dapat mendukung upaya-upaya kami dalam melestarikan lingkungan,” tegasnya.
Rosadi berharap, siapapun yang terpilih menjadi bupati, harus memiliki komitmen nyata terhadap lingkungan.
“Tanpa kebijakan yang mendukung, upaya kami dalam menjaga dan melestarikan lingkungan akan sia-sia,” katanya.
Dialog ini diharapkan dapat menjadi ruang bagi para calon bupati untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan lingkungan, serta memberikan kesempatan bagi pecinta alam untuk terlibat aktif dalam perumusan kebijakan yang berpihak pada kelestarian alam.(TT).