Tanggal 12 November diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN), dan pada tahun ini merupakan peringatan yang ke-60 dengan tema “Gerak Bersama Sehat Bersama”.
Tema ini memiliki makna pentingnya menjaga kesehatan, mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatan, membangun semangat dan optimisme untuk terus sehat, serta mengingatkan pentingnya melaksanakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif, serta memberikan dampak positif untuk semua elemen kehidupan.
Ada beberapa langkah untuk menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), antara lain, mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan lingkungan dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Kemudian aktif berolahraga secara teratur, istirahat yang cukup, menghindari merokok dan minuman beralkohol dan nenjaga Kebersihan Diri dan Pribadi
Lalu melakukan oemeriksaan kesehatan rutin, mengelola stres dan kesehatan mental dan hindari penggunaan bahan berbahaya
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bukan hanya tentang kebiasaan individu, tetapi juga mencakup kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.
Dengan menerapkan PHBS secara konsisten, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Semua orang, baik secara individu maupun bersama-sama, memiliki peran penting dalam menjaga pola hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif.
Dalam amanatnya pada HKN 2024 ini, Menkes Budi Gunadi menekankan tiga poin penting yang digaris bawahi dan menjadi program prioritas Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden RI, Prabowo Subiyanto.
Diantaranya pemeriksaan kesehatan gratis, penurunan kasus Tuberkulosis (TB), dan pembangunan rumah sakit lengkap berkualitas di daerah terpencil dan tertinggal.
“Pada kesempatan ini, saya berpesan kepada seluruh jalaran kesehatan untuk berkontribusi maksimal terhadap kesuksesan pencapaian program-program Pemerintah tersebut,” ungkapnya.
Maka sangat patut direspon ketika Calon Gubernur Sulawesi Tengah nomor urut 1 H AHMAD HM ALI mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta mengutamakan kesehatan, mulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar.
Menurutnya tema yang diusung pada HKN ke-60 ini merupakan doa dan harapan agar Bangsa Indonesia termasuk Sulawesi Tengah di dalamnya, selalu bisa menjaga kesehatan masyarakatnya.
Ia juga meminta masyarakat memanfaatkan sebaik-baiknya fasilitas kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah.
“Program prioritas yang disampaikan Bapak Presiden merupakan harapan terwujudnya kesetaraan Kesehatan untuk seluruh warga masyarakat sama rata untuk mendapatkan akses fasilitas kesehatan yang mudah, cepat, dan tentunya gratis,” ujarnya.
Dan H AHMAD HM ALI berketetapan hati, saat menjabat Gubernur kelak, program peningkatan pelayanan dan fasilitas kesehatan ini tujuannya adalah mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan anggaran di bidang kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan peningkatan fasilitas kesehatan.
Guna membantu dan mempermudah masyarakat akan akses ke fasilitas kesehatan yang baik dan berkualitas. Program Peningkatan Pelayanan dan Fasilitas Kesehatan merupakan program kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.
Program ini difokuskan pada upaya mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan anggaran dibidang kesehatan untuk tercapainya kualitas pelayanan baik dan fasilitas yang baik untuk masyarakat.
Harapan dari program ini adalah terciptanya masyarakat yang lebih karena didukung oleh pelayan yang baik, fasilitas dan peralatan yang baik untuk melayani masyarakat.
Sesungguhnya pelayanan kesehatan adalah hak mendasar setiap individu masyarakat. Namun demikian, realitanya tidak semudah itu bisa dijalankan di provinsi Sulawesi Tengah yang sangat luas ini.
Masih ada tantangan besar dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Sulawesi Tengah kepada masyarakat apalagi tenaga medis yang masing kurang ketersediaannya.
Beberapa tantangan dalam Pelayanan Kesehatan di Sulawesi Tengah yang berhasil dihimpun di bawah ini mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengejar ketertinggalan yang ada untuk melayani kesehatan masyarakat.
Pertama, kurangnya aksesibilitas. Salah satu tantangan utama dalam pelayanan kesehatan di Sulawesi Tengah adalah aksesibilitas yang rendah, terutama bagi masyarakat di daerah pedesaan dan terpencil.
Banyak rumah sakit dan puskesmas hanya terdapat di kota yang ada di Sulawesi Tengah, sementara wilayah-wilayah terpencil seringkali tidak memiliki fasilitas kesehatan yang memadai.
Kedua, kualifikasi tenaga medis. Jumlah tenaga medis di Sulawesi Tengah masih mengalami kekurangan, apalagi ketersediaan tenaga medis yang berkualitas dan terlatih juga merupakan tantangan dalam pelayanan kesehatan di Sulawesi Tengah.
Banyak daerah terpencil di Sulawesi Tengah belum memiliki tenaga medis yang memadai, sehingga sulit untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat.
Berikutnya, ketiga yaitu rendahnya kualitas layanan. Banyak pasien yang mengeluhkan rendahnya kualitas layanan yang mereka terima di fasilitas kesehatan.
Lambatnya proses pelayanan, kurangnya perhatian terhadap pasien, dan kurangnya sarana dan prasarana yang memadai adalah beberapa masalah yang sering dihadapi oleh pasien di Sulawesi Tengah.
Apalagi jika pasien tersebut menggunakan BPJS yang notabene-nya adalah program subsidi kesehatan yang diberikan oleh Pemerintah kepada masyarakat.
Alih-alih digunakan kepada masyarakat yang betul-betul membutuhkan, pada kenyataannya kalangan menengah ke atas pun menikmati program subsidi dari Pemerintah tersebut.
Demikian dengan pelayanan yang diterima oleh pasien BPJS yang dapat dipastikan akan memakan banyak waktu pada proses pelayanannya.
Tidak adil rasanya jika hanya membahas mengenai tantangan atau bisa dibilang kendala yang dihadapi dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan di Sulawesi Tengah saja.
Maka sangat tepat kiranya ketika keinginan H AHMAD HM ALI saat menjabat Gubernur Sulawesi Tengah kelak, langkah kongkrit harus diambil untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Sulawesi Tengah.
Pemerintah Sulawesi Tengah perlu meningkatkan infrastruktur kesehatan dengan membangun lebih banyak puskesmas dan rumah sakit di daerah-daerah yang membutuhkan.
Selain itu, fasilitas kesehatan yang sudah ada perlu diperbaiki dan diperbaharui agar memenuhi standar kualitas yang tinggi.
Kemudian mengedepankan pembangunan infrastruktur harusnya dapat membawa angin segar kepada perbaikan infrastruktur kesehatan.
Mungkin saat ini anggaran pembangunan infrastruktur lebih cenderung ke peningkatan moda transportasi untuk menggenjot perekonomian.
Namun berikutnya yang akan didorong oleh H AHMAD HM ALI adalah kebutuhan akan infrastruktur kesehatan dapat dijalankan jika akses-akses dan sarana transportasi Sulawesi Tengah telah mengalami perbaikan.
Sejalan dengan apa yang telah dibahas di atas, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan juga membutuhkan kucuran dana dan alokasi anggaran yang diperuntukkan bagi sektor kesehatan.
Pemerintah yang dikendalikan H AHMAD HM ALI kelak akan mengalokasikan dana yang cukup untuk memperbaiki infrastruktur kesehatan, melatih tenaga medis, dan meningkatkan kualitas pelayanan.
Ketiga hal tersebut rasa-rasanya berjalan saling berkaitan, jika sarana dan prasarana kesehatan baik tentu saja tenaga medis akan diminta atau mungkin dipaksa meningkatkan kualitas dan kompetensinya dan pada akhirnya pun kualitas pelayanan juga meningkat.
H AHMAD HM ALI pun menyadari jika peningkatan kualitas pelayanan kesehatan juga membutuhkan pendidikan dan kesadaran masyarakat.
Masyarakat perlu diberikan informasi tentang pentingnya menjaga kesehatan dan bagaimana mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Meski tidak mudah, tetapi adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sangat penting sehingga segala perilaku dalam berkehidupan setiap harinya mengalami kenaikan kualitas.
Dengan menyelesaikan persoalan terkait dengan pelayanan kesehatan yang dirasa oleh masyarakat kurang maksimal. Terlebih lagi, Undang-Undang yang mengatur terkait Kesehatan sudah disahkan oleh Pemerintah.
Dengan adanya peraturan itu, tentu Pemerintah Sulawesi Tengah yang dipimpin H AHMAD HM ALI kelak sudah memikirkan dengan matang baik jangka pendek maupun jangka panjangnya terhadap pelayanan dan kualitas kesehatan di Sulawesi Tengah.
Dan pastinya H AHMAD HM ALI sangat meyakini bahwa keputusan mengesahkan RUU Kesehatan menjadi UU Kesehatan adalah langkah yang tepat bagi Pemerintah yang dipimpinnya kelak yang muaranya nanti adalah mutu dan kualitas Kesehatan di Sulawesi Tengah.
Oleh : Maulana Maududi (Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Central Analisa Strategis – DPP CAS /Angkatan 18 Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta)
BERSAMBUNG