TOPIKTERKINI. Com LOMBOK TIMUR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur tengah mempersiapkan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) tahap 2 yang dijadwalkan akan dimulai pada 23 Juli 2024 mendatang.
Menurut Pj. Bupati Lombok Timur, H. M. Juaini Taofik, kolaborasi antara semua pihak, termasuk pemerintah desa, sangat dibutuhkan untuk mensukseskan pelaksanaan program ini.
Ia bahkan meminta agar setiap desa memasukkan draf pelaksanaan PIN ke dalam peraturan desa (Perdes) guna memastikan program ini berjalan dengan lancar.
Hal tersebut diungkapkan Pj. Bupati saat melakukan senam bersama kader Posyandu sekaligus sosialisasi pelaksanaan PIN di Selong, pada Jumat, 5 Juli 2024.
‘’Sasaran Posyandu yang masih kurang harus segera ditingkatkan,’’ kata H. M. Juaini Taofik, sambil menekankan pentingnya kolaborasi lintas dinas dalam upaya menekan angka stunting.
Pj. Bupati juga menyatakan bahwa seluruh stakeholder diharapkan terlibat aktif, mengingat pentingnya program ini untuk pencegahan stunting dan penyakit lainnya. Dalam upaya mendukung kelancaran pelaksanaan PIN,
ia menyebutkan bahwa pemerintah akan memberikan tambahan fasilitas berupa laptop untuk petugas gizi, sementara untuk petugas lainnya, fasilitas serupa akan menyusul.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur, Dr. H. Pathurrahman, menjelaskan bahwa salah satu langkah penting dalam mencegah penyebaran polio dan penyakit lainnya adalah melalui imunisasi.
“PIN diselenggarakan untuk memutus rantai penularan polio dan melindungi anak-anak Indonesia,” ujarnya.
Pathurrahman menambahkan, program imunisasi ini merupakan respons atas temuan kasus polio di Indonesia, dengan sasaran utama seluruh anak berusia 0-7 tahun, tanpa memperhatikan status imunisasi sebelumnya.
“Segera bawa anak untuk mendapatkan dua kali pemberian tetes polio di posyandu, puskesmas, sekolah, dan pos pelayanan imunisasi terdekat mulai 23 Juli 2024,” ajaknya.
Dengan adanya sosialisasi yang gencar, diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya program ini, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan lancar.
Pelaksanaan PIN tahap 2 ini akan dilaksanakan di 27 provinsi, termasuk Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan tujuan besar yakni memutus penularan polio dan memastikan anak-anak Indonesia bebas dari penyakit tersebut.
Lebih lanjut, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan PIN dan program pencegahan stunting, Pemkab Lombok Timur juga akan memberikan bantuan berupa 37 laptop untuk mempercepat entri data dan penyerahan mobil ambulans untuk dua Puskesmas setempat.
“Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat semakin dekat dengan program PIN, sehingga pencatatan data stunting juga dapat lebih cepat dan akurat,” ujar Pj. Bupati.(TT).