Laporan Jurnalis Sumatera Utara: Fajar Hulu
TOPIKterkini.com, GUNUNGSITOLI – Keresahan masyarakat Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, Terkait kelangkaan BBM jenis minyak tanah (minah) pasca berjalannya program tabung gas yang masih dinilai banyak menimbulkan ketimpangan, Membuat lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) angkat bicara.
Melalui press rilis yang diterima wartawan, Ketua DPRD Kota Gunungsitoli Herman Jaya Harefa, Mendesak Pemerintah Kota Gunungsitoli untuk segera mengambil langkah kongkrit mengatasi persoalan tabung gas dan mengantisipasi kelangkaan BBM jenis minyak tanah.
“Pemerintah diharapkan segera berkoordinasi dengan Manager Operasi Region I Direktorat Pemasaran Retail PT. Pertamina, agar menunda penarikan minyak tanah di wilayah seluruh Kepulauan Nias secara khusus di Kota Gunungsitoli hingga persoalan tabung gas yang di bagi kepada masyarakat diselesaikan terlebih dahulu”, Katanya
Herman Jaya memberitahu bahwa polemik tabung gas yang tak kunjung membuahkan solusi di beberapa Desa, telah membuat warga harus kembali beralih ke minyak tanah secara keseluruhan.
Salah satu contoh, lanjut dia, Terdapat masyarakat yang hingga kini belum menerima tabung gas, seperti di dusun V Desa Hilimbowo Madula serta Desa/Kelurahan lainnya.
Menurut Herman Jaya, Seyogyanya Pemerintah Kota Gunungsitoli lebih dahulu menyelesaikan persoalan-persoalan program tabung gas ini sebelum mengeluarkan keputusan melalui surat kepada Camat tentang surat pemberitahuan penarikan minyak tanah.
Keputusan surat itu membuat masyarakat resah. Minimnya sosialisasi penggunaan tabung gas LPG, juga sangat berpengaruh atas keamanan masyarakat dalam menggunakan tabung gas tersebut.
Pemerintah Kota Gunungsitoli jangan hanya sibuk dengan mengedepankan hal – hal yang bukan prioritas. Banyak persoalan mendasar yang lebih utama diselesaikan, termasuk soal kebutuhan yang menjadi keseharian masyarakat.
“Jangan melupakan tugas pelayanan pokok kepada rakyat. Jangan hanya sibuk membangun Tugu yang megah senilai miliaran rupiah, Karena mereka tidak bisa memakai Tugu itu untuk memasak makanan keluarga mereka. Pemkot Gunungsitoli juga harus segera melihat persoalan tabung gas ini, baik pemerataan pembagiannya maupun sosialisasi pemakaiannya”, Pungkas Herman Jaya.
Salah seorang warga Desa Miga, Marwan Waruwu, Ketika diwawancarai wartawan mengaku bahwa pihaknya hingga saat ini masih menggunakan BBM jenis minyak tanah untuk aktifitas mencari nafkah karena tidak kebagian tabung gas LPG.
“Saya pedagang makanan gorengan. Sejak seminggu ini saya kesulitan membeli minyak tanah. Kami harus antri berjam – jam mendapatkannya, bahkan terkadang tidak dapat sama sekali”, Keluhnya.