Laporan Jurnalis Kabupaten Nias: Evan
TOPIKterkini.com, Nias Utara – Jebolnya Anggaran sekretariat DPRD Kabupaten Nias Utara TA 2017 yang mencapai Rp 15 miliar dan belum mendapat penjelasan konkrit dari Sekwan Eferius Zalukhu, terus menuai kritikan. Sabtu (16/02/2019)
Kali ini, datang dari salah seorang aktivis asal kabupaten tersebut Budiyarman Lahagu. Ia mengkritik anggota DPRD, karena tidak mampu menjalankan fungsi pengawasan yang melekat pada setiap personil wakil rakyat.
“Kalau itu benar, maka kita sangat prihatin. Itu kan artinya gawang sendiri kebobolan. Bagaimana mungkin mereka (DPRD_red) mampu mengawasi APBD Nias Utara yang bernilai ratusan miliar, kalau anggaran dikantornya sendiri tidak bisa diamankan”. Kata Budiyarman, saat ditemui di salah satu tempat di Kota Gunungsitoli.
Selain menyesalkan sikap DPRD yang bungkam 1 tahun terakhir terkait hal ini. Pria berpeci merah itu juga pesimis akan terwujudnya perubahan, apabila para wakil rakyat yang sedang duduk sekarang tidak berganti. Oleh karena itu, ia berharap persoalan ini menjadi catatan masyarakat dalam menghadapi PEMILU 2019 mendatang.
Sementara itu, salah seorang netizen dengan nama akun facebook Yosa Hulu mempertanyakan mengapa hal ini baru diungkap pada masa kepemimpinan Ketua DPRD Nias Utara Hisikia Harefa, Ama.Pd.
“Kenapa hal ini bisa terjadi pada masa kepemimpinan ketua DPRD Bapak Hisikia harefa, Ama.Pd, Benar beliau tidak tahu atau pura-pura tidak tahu”. Tulis Yosa Hulu.
Hingga berita ini diturunkan, awak media belum berhasil meminta pernyataan resmi ketua DPRD Nias Utara Hisikia Harefa Ama.Pd.