Ketua DPRD Kota Gunungsitoli Nilai Pemerintah Lambat Atasi Masalah Tabung Gas & NJOP

Laporan Jurnalis Sumatra Utara: Fajar Hulu

TOPIKterkini.com, GUNUNGSITOLI – Menyusul maraknya keluhan masyarakat terkait lambatnya penanganan pendistribusian tabung gas dan kenaikan NJOP, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, Menyayangkan kelambatan Pemerintah mengatasi persoalan tersebut.

“Pemerintah jangan lambat termasuk soal tabung gas. Kalau kami DPRD bersama Bapak Walikota dan Bapak Sekda serta pihak Pengusaha tidak kebagian kompor gas, tentu tidak jadi persoalan. Karena mampu membeli sendiri. Kata Ketua DPRD Kota Gunungsitoli, Herman Jaya Harefa, Kepada wartawan. Rabu (20/2/2019)

Dia memberitahu bahwa jumlah Kepala Keluarga di Kota Gunungsitoli dengan data pusat sebanyak 33.070 keluarga. Sedangkan Kota Gunungsitoli hanya mendapatkan kuota 27.340. Itu artinya ada kekurangan tabung gas.

Berdasarkan informasi dari masyarakat bahwa persoalan tabung gas ini diduga dimulai oleh adanya Oknum Kepala Desa yang kurang menggunakan hati melakukan pendataan warganya secara maksimal.

Perbedaan ini dipicu diduga adanya perbedaan pandangan disaat Pemilihan Kepala Desa. Akhirnya perbedaan pandangan itu memberi dampak jarak yang signifikan antara Pejabat Desa dan Warganya termasuk persoalan distribusi bantuan tabung gas kepada warga.

Termasuk masalah NJOP yang berakibat dari kenaikan yang dilakukan oleh Pemkot dengan tidak didasarkan pada profesionalisme perhitungan dan semangat yang emosional, akhirnya membuat warga tercekik. Sampai sekarang juga belum dituntaskan.

“Pimpinan Daerah diharapkan tegas dan turun tangan mengecek setiap Desa untuk melakukan koreksi. Pemkot juga harus melakukan koordinasi dengan pihak PT Pertamina, jumlah penerima tabung gas harus di evaluasi. Tingginya NJOP harus segera juga dievaluasi”, Pintanya.

Menurut Herman Jaya bahwa saat ini masyarakat tidak butuh retorika. Apalagi jika menyangkut kebutuhan dasar rakyat yang masih belum terlayani. Maka dari itu, Pemerintah Kota Gunungsitoli harus kembali kepada fitrahnya, dan fungsi yang sebenarnya.

“Saya akan terus suarakan masalah ini. Saya sedih dan kasihan dengan keluhan Rakyat kita”, Tandasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *