Laporan Jurnalis Sultra : Darman
TOPIKterkini.com, Kendari – Forum Pemerhati Lingkar Tambang (FPLT) Morosi Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra), pun demikian,,,,harus diperjelas apa Datang sebagai Presiden atau Capres di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang diagendakan pada hari Jumat tanggal, 1 Maret 2019.
Ketua FPLT Kasman, S.Pd mengatakan, Ingat jika dia datang sebagai Presiden pertanyaan besarnya adalah bukankah 3 hari yang lalu PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) diresmikan oleh Mentri Perindustrian Indonesia??? Kenapa bukan sekalian Presiden RI (Jokowidodo) saja yang meresmikan, apalagi PT. VDNI lebih megah dari PT. IMIP Morowali Sulawesi Tengah (Sulteng) yang diresmikan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
“Jadi tanda tanya besar disaat momentum yang penuh DINAMIKA hari ini di Sulawesi Tenggara (sultra),” Ujarnya kepada awak media, Kamis (28/2/19)
Lanjutnya, pertanyaan kedua “seminggu yang lalu pun juga telah dilaksanakan Deklarasi Joko Widodo di Sultra,,,kenapa tidak datang sekalian supaya jelas obyek persoalannya, ,,,Saya selaku FORUM PEMERHATI LINGKAR TAMBANG,,,sangat Menginginkan Penguasa kedepankanlah qalbu dalam bertingkah agar bisa muncul kebijakan yang bajik. Terang Kasman
Dirinya menerangkan, seharusnya Negeri ini dizaman milineal Rakyat Indonesia sudah saatnya diberi tontonan yang tidak menerka nerkah,,,Ingat persoalan UMMAT di Sultra sangat luar biasa banyaknya. Mulai dari soal Perkebunan Sawit yang tidak ada penyelesainnya, soal pertambangan yang amburadul, soal Pertambangan di PT.VDNI MOROSI, soal TKA yang jauh dari peradaban, soal Tenaga kerja Lokal yang terjajah. Ungkap Kasman
“Mungkin yang bermasalah ini lebih bijak dikunjungi langsung daripada yang diagendakan seperti ke pasar kota, pelelangan ikan disodohoa dan sebagainya. Jika melihat kunjungannya dengan mengunjungi tempat-tempat yg sudah diagendakan sama saja datang tanpa bekas dan hanya menimbulkan multi tafsir. Kata Kasman
Selain itu, persoalan sertifikat lahan yang belum kelar-kelar hari ini di Provinsi Sulawesi Tenggara, padahal lahan-lahan tersebut yang bikin banyak keuntungannya buat pengusaha dan oknum-oknum tertentu.
“Sertifikat warga Morosi Kabupaten Konawe dan Sertifikat warga di Perkebunan Sawit yang santer hari belakangan ini adalah kasus Lawali Kabupaten Konawe Utara (Konut),” Pungkas Kasman, S.Pd
Laporan Darman