TOPIKterkini.com, Kendari – Bencana banjir bandang yang melanda sejumlah daerah di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, pada pekan lalu, telah mengakibatkan ribuan hektare sawah maupun tanaman pangan lainnya mengalami puso atau gagal panen. Meliputi wilayah Kabupaten Konawe Utara (Konut), Konawe, Konawe Selatan (Konsel) Kolaka Timur, Kolaka dan Kabupaten Bombana serta Kota Kendari.
“Banjir bandang terparah menyebabkan produktivitas pertanian di daerah terdampak tersebut gagal panen, karena tanaman padi rusak akibat terlalu lama terendam genangan banjir”
Terkait dengan hal itu, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra sudah menyiapkan strategi untuk membantu meminimalkan kerugian para petani, akibat dampak bencana banjir bandang ini.
“Khusus untuk lahan sawah yang mengalami puso, telah disiapkan bantuan bibit melalui benih cadangan nasional (BCN), tanaman padi yang bisa diakses oleh petani yang terdampak,” ujar Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, Ir. Suryati Raeba, MP. (10/7/19).
Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan mengatakan bahwa kami telah turun langsung ke lokasi untuk mengidentifkasi terhadap daerah terkena dampak banjir, yang mengakibatkan ribuan hektare lahan pertanian mengalami puso atau gagal panen, terutama tanaman padi.
“Dapat dipastikan tanaman padi pada periode 2019 tidak akan bisa menghasilkan, karena rusak akibat terdampak banjir bandang dan petani tidak akan bisa menikmati hasilnya”
Kendati begitu, para petani di kawasan terdampak banjir tidak perlu khawatir, karena kami dari Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra telah menyiapkan antisipasi. “Secara mekanis dan sistematis, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan sudah memiliki kebijakan untuk membantu petani yang terdampak bencana.
“Petani bakal dapat ganti rugi 25 kilogram bibit CBN per hektare. Ini prosesnya cepat, tinggal teman-teman Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan dari kabupaten secepatnya mendata dan mengajukan maka akan turun bantuan ini,” ungkap Suryani Raeba.
Lanjutnya, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan akan terus melakukan verifikasi terhadap lahan yang terkena dampak banjir bandang. Saat ini kami menerima data lahan pertanian yang mengalami kerusakan yakni tanaman padi sebanyak 10,405 ha, dan lahan jagung sebanyak 3,183 ha.
“Data kerusakan tanaman pangan dan ternak serta estimasi kerugian akibat banjir meliputi kabupaten Konawe sebanyak 7,364 ha, (lahan padi) dan lahan jagung seluas 22 ha, kolaka timur (lahan padi 1,164 ha) lahan jagung, 2,623 ha, konawe utara lahan padi 362 ha, lahan jagung 402 ha, Kabupaten Kolaka lahan padi sekitar 96 ha, Konawe Selatan lahan padi 849 ha, 137 ha, kendari, 125 ha. Bombana, 445 ha. Jadi totalnya untuk lahan padi, 10,405 ha, dan sebanyak 3,183 ha lahan jagung”
Dari jumlah tersebut, baru ada tiga kabupaten yang telah mengajukan permohonan bantuan benih melalui Cadangan Benih Nasional (CBN) yakni Kabupaten Konawe Selatan, Kolaka Timur dan Kabupaten Bombana, dengan luas lahan tanaman padi inbrida adalah 2,074 ha, dan juga bantuan bibit untuk tanaman jagung hibrida sebanyak 2,143 ha.
Sedangkan daerah banjir bandang terparah sejak pekan lalu adalah Kabupaten Konawe Utara (Konut) dan Kabupaten lainnya, sementara melakukan pendataan. Menurutnya, lahan pertanian telah tergenang cukup lama dan dipenuhi lumpur tinggi. Ucap Plt. Kadis, Suryati Raeba.
“Pihaknya, telah menyiapkan stok cadangan benih nasional (CBN), bantuan yang bisa diakses secara gratis oleh para petani. “Jadi silahkan yang puso mengajukan permohonan melalui Dinas Kabupaten dan untuk dilanjutkan ke Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, untuk diketahui berapa kebutuhan untuk mengganti tanaman yang puso,” Tutup, Plt. Kadis Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, Suryati Raeba.
Laporan Jurnalis Sultra : Darman