TOPIKterkini.com – Balai Prasana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun Anggaran 2019 memproyeksikan pembangunan Sekolah dan madrasah yang tersebar di beberapa Kabupaten Se-Sultra di antaranya Kabupaten Kolaka, Kolaka utara, Bombana, Konawe Selatan, Konawe Utara, Konawe, Konawe Kepulauan, Buton, Buton Selatan, Buton Tengah, Wakatobi dan Muna Serta Muna barat.
Kadiv Investigasi dan Olah Data LSM Jaringan Anti Korupsi (JARAK SULTRA) Muktar, mengatakan bahwa Program tersebut di peruntukan untuk Rehabilitasi/Renovasi sarana prasana sekolah dasar, sekolah satu atap, madrasah tsanawiyah dan madrasah aliyah dengan jumlah kurang lebih anggaran 100 Milyar, 30 sekolah, 10 madrasah di 13 Kabupaten Se-Sultra
Lanjut Muktar, adapun sasaran pembangunan diantaranya meliputi Renovasi Berat/Renovasi Ruang Kelas Belajar, Pembangunan Kantor, Aula, Perpustakaan, Mushola, Laboratorium, Halaman, lapangan upacara, Taman, Pagar , MCK, Gapura, dan sarana prasana lainnya.
“Pelaksanaan pembangunannya akan di mulai Agustus hingga Desember tahun 2019 yang dilakukan oleh pihak ke tiga dengan sistem kontraktual oleh perusahaan pemenang tender” ungkap Kadiv Investigasi dan Olah Data LSM Jarak Sultra, Muktar
Lsm Jarak Sultra, akan fokus pada pengawasan terhadap proyek yang menelan anggaran hingga ratusan milyar tersebut. Ucap Muktar
“Jika mencermati berdasarkan lokasi, jumlah, waktu pelaksanaan, item yang di kerja, dan terlebih hanya di kerjakan oleh 1 perusahaan di setiap paketnya, “ada kesulitan rekanan dalam pelaksanaannya”
Menurutnya, sulit memahami jika kontraktornya hanya 1 dengan ruang lingkup sampai 6 kabupaten contohnya paket Rehabilitasi dan Renovasi sarana prasarana sekolah kabupaten Buton tengah, Muna, Buton, Muna Barat dan Konawe Selatan dengan jumlah 14 sekolah dan lokasi yang berbeda beda diantaranya Lakudo, Mawasangka Tengah, Pasir putih, Bonelalo, Lasalimu, Tikep, Maginti, Kusambi, Basala, Palangga, Palangga Selatan, Lalembu, Lainea. Itu semua 1 kontrak dan 1 perusahaan yang mengerjakan.
“Kami dari Lembaga Jarak Sultra, berharap agar proyek tersebut bisa selesai dan terkelola dengan baik sebab selain menggunakan anggaran Negara yang tidak sedikit juga di peruntukan bagi sekolah sekolah yang terutama sangat tertinggal sarana dan prasarananya”
Dan kepada pihak sekolah penerima manfaat lembaganya berharap agar turut serta melakukan pengawasan dalam pembangunannya, check dan awasi kontraktor dalam bekerja agar hasilnya bisa lebih maksimal dan bermanfaat karena yang akan menikmati adalah sekolah itu sendiri, mengingat pengusulan dan realisasinya baru saat ini.
Tambahnya Muktar, kami menekankan agar dalam pelaksanannya tidak ada yang namanya praktek dengan modus bagi bagi lahan atau titik kerja kepada kontraktor di luar dari perusahaan yang sudah ditetapkan sebagai pemenang dan yang melakukan perikatan kontrak antara Pihak balai prasarana pemukiman wilayah sultra dan Kontraktor pelaksana. Kalau memang mau melibatkan banyak kontraktor mengingat jumlah sekolah yang begitu banyak dan lokasi yang tersebar di beberapa kabupaten, seharusnya sejak awal mengakomodir dengan pemaketan 1 sekolah 1 perusahaan melalui proses tender. Pungkasnya.
Laporan Jurnalis Sultra : Darman