TAKALAR,TOPIKterkini.com- Puluhan warga Desa Popo kecamatan Galesong Selatan (Galsel) Kabupaten Takalar, melakukan aksi unjuk rasa, Kamis (25/7/2019).
Mereka mengecam adanya tambang Ilegal yang telah beroperasi selama lima hari.
Puluhan massa yang langsung ke lokasi meminta agar, tidak ada lagi operasi tambang yang selama beberapa hari ini meresahkan warga setempat.
Daeng Bella, salah satu warga yang sawahnya berada didekat lokasi tersebut, menuntut agar alat berat segera berhenti dan diangkut oleh pemiliknya sebelum massa bertindak lebih jauh.
“Ini kita dibodoh-bodohi, katanya cetak tambak, tapi terus ambil pasir hingga lebih dari 3 meter. Bukanmi lagi ini cetak tambak, Tapi sudah tambang galian C,” kata Daeng Bella.
Sementara itu, beberapa warga lainnya yang tanahnya pas di samping lokasi, mengungkapkan awalnya mereka diminta persetujuan mencetak tambak tapi ternyata yang terjadi adalah penambangan.
Dalam aksi yang didominasi ibu-ibu tersebut berharap, pemerintah daerah dan pihak keamanan untuk meninjau lokasi tambang yang sudah meresahkan warga.
“Sudah beberapa hari ini diminta untuk ditertibkan, tapi belum ada peninjauan sampai sekarang,” ujar peserta aksi.
“Keberadaan tambang ilegal tersebut awalnya berdalih untuk cetak tambak, namun setelah beroperasi ekskavator menggali pasir hingga kedalaman lebih dari tiga meter. Setiap hari material berupa timbunan dan pasir diangkut oleh puluhan mobil Dum Truk,” terangnya.
(Al)