TOPIKTERKINI.COM – JENEPONTO : Kemarau ekstrim yang terjadi sejak bulan Mei lalu hingga kini, mengakibatkan tidak sedikit areal persawahan di Kabupaten Jeneponto dipastikan akan mengalami gagal panen (puso).
Bambang Hariyanto, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto mengungkapkan, bahwa dari hasi pantauannya di sebelas kecamatan terdapat kurang lebih 90 persen areal persawahan yang mengalami kekeringan di musim kemarau ekstrim ini, namun kata Bambang, sekitar 80 persen areal persawahan yang terdapat di sebelas kecamatan sudah dipastikan akan mengalami gagal panen (puso).
“Dari jumlah 80 persen areal persawahan yang saya pastikan akan mengalami gagal panen (puso) itu, tersebar di sebelas kecamatan dan yang terparah adalah Kecamatan Turatea dan Kecamatan Kelara”, katanya.
Saat ini, jelas Bambang, pihaknya memprioritaskan upaya untuk mengiinventarisir tanaman padi yang masih bisa terselamatkan. Upaya ini tentunya mencari sumber air yang dekat dengan areal yang dapat dilakukan pompanisasi, jelasnya.
Adapun dampak kekeringan dimasa yang akan datang, jika kembali terjadi kemarau ekstrim seperti ini, kata Bambang, pihaknya juga akan melakukan pergiliran komoditi, atau tumpan gilir, artinya di musim hujan tanam padi dan musim kemarau tanam palawija, karena menurutnya, tanaman palawija tidak terlalu membutuhkan air yang banyak, dan selain itu juga harus diperbanyak sumur dalam di areal persawahan yang ada di sebelas Kecamatan, katanya.
“Insya Allah, kami akan bermohon pengadaan sumur dalam ke pusat, propinsi dan Kabupaten untuk sebelas Kecamatan, semoga permohonan saya terkabulkan”, kuncinya
Redaksi