BeritaTAKALAR

Dinkes Takalar Lakukan Sosialisasi Surveilans Berbasis Masyarakat

52
×

Dinkes Takalar Lakukan Sosialisasi Surveilans Berbasis Masyarakat

Sebarkan artikel ini

TOPIKTERKINI.COM – TAKALAR: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Takalar melalui Bidang Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), melakukan sosialisasi surveilans berbasis Masyarakat Angkatan I tingkat Kabupaten Takalar, Senin (21/10/2019).

Acara yang berlangsung di aula gedung PKK Kabupaten Takalar ini, dihadiri Plt Dinkes Takalar dr. Hj. Nilal Fauziah, M.Kes, Kepala Bidang (Kabid) P2P dr Hj Novita Yulianti, Kepala Seksi (Kasi) P2PTM H. Zainal Abidin, SKM, pengelola program bidang P2P Dinkes Takalar dan peserta sosialisasi dari kader kesehatan tingkat Desa/Kelurahan dan Puskesmas se-Kabupaten Takalar.

Dalam sambutannya, dr Nilal Fauziah menyampaikan bahwa, surveilans itu merupakan suatu kegiatan untuk mengamati, mendata secara terus menerus terhadap kejadian suatu penyakit atau masalah kesehatan yang terdapat diwilayah kerja.

“Adapun kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk memperkenalkan kepada semua kader kesehatan, terkait apa saja yang harus dilakukan jika menemukan penyakit, atau masalah kesehatan di wilayah kerjanya,” terang dr Nilal.

“Kita berharap, bahwa kegiatan surveilans ini merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan oleh para kader dibawah, sehingga tidak ada lagi masalah-masalah kesehatan yang sampai ke Dinas Kesehatan, yang diterima melalui media ataupun orang-orang yang bukan basis kesehatan, kita berharap bahwa masalah-masalah kesehatan itu yang menemukan terlebih dahulu adalah orang kesehatan dalam hal ini adalah kader kesehatan,” tuturnya.

Selain itu dijelaskan juga, bahwa dengan informasi yang kita dapatkan di Dinas Kesehatan melalui tenaga kesehatan, tentu hasilnya lebih akurat dibandingkan apabila kita mendapatkan informasi dari orang yang bukan melalui tenaga kesehatan. Sistem pengamatan, pencatatan dan pelaporan yang sistematis dari surveilans yang bersumber dari masyarakat atau kader, itu namanya Surveilans berbasis Masyarakat.

Lebih lanjut disampaikan, agar sistem surveilans ini betul-betul berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka akan dilakukan evaluasi terhadap para kader kesehatan dengan bekerja sama pihak pemerintah desa, agar kader yang tidak bisa maksimal dalam melakukan tugasnya dan kader yang tinggal tidak berada di wilayah kerjanya, agar secepatnya diganti demi tercapainya tujuan tersebut.

“Semoga apa yang kita lakukan ini bisa membantu kami petugas kesehatan dalam melakukan surveilans terhadap penyakit berbasis masyarakat,” tutupnya.

Setelah pemaparan materi dari narasumber, acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, para peserta sosialisasi pun nampak begitu antusias mengikuti kegiatan tersebut.

(Al)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *