Bantaeng–TOPIKterkini.com– Peningkatan jumlah kasus hepatitis A disikapi Dinas Kesehatan kabupaten Bantaeng dengan menggelar konfrensi Pers yang berlangsung di ruang pertemuan Kantor Dinkes, Jum’at 31/1/2020.
Dr. Andi Ihsan dalam keterangan persnya mengatakan meningkatnya jumlah kasus hepatitis A yang menyerang warga di Kabupaten Bantaeng karena masih minimnya pemahaman masyarakat cara hidup sehat, kata dr. Ihsan.

Namun menurutnya, kasus ini belum dapat dikategorikan kasus luar biasa (KLB), pasalnya dari 65 kasus tidak terjadi dalam satu wilayah, melainkan menyebar hampir diseluruh puskesmas, tambah Kadis.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) dr. Armansyah secara rinci menyebut kasus Hepatitis A mulai terdeteksi diminggu pertama bulan Januari puncaknya pada minggu ketiga yang mencapai 44 kasus, setelah dilakukan intervensi dengan melakukan sidak terhadap kantin sekolah dan Sebanyak 32 depot air minum, terjadi penurunan secara drastis diminggu ke-empat dengan menyisakan 11 kasus, urainya.
Lebih jauh dikatakan Armansyah, Hepatitis A (klinis) lebih mudah penyebarannya, pasalnya virusnya dapat bertahan hidup 3-4jam setelah diluar, jelasnya.
Pencegahannya lanjut Armansyah dengan memutus matarantai penyebaran hepatitis A dengan mencuci tangan pakai sabun, mengkonsumsi air dengan dimasak sampai mendidih sempurna, tambahnya.
Berdasarkan survey yang dilakukan Hj. Hariani, yang menjadi pemicu penyakit hepatitis A adalah Konsumsi makanan yang mengandung bahan makanan tambahan seperti borax dan formalin, sebut Kasi Surveylans dan Imunisasi Dinkes.
Dibagian akhir Kadis Kesehatan dr. Andi Ihsan berharap kepada insan pers untuk bersama memberi edukasi serta pemahaman kepada masyarakat pentingnya bag masyarakat terbiasa dengan pola hidup yang sehat dengan mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan tidak membuang tinja disembarang tempat, pungkasnya. (Ar)