INTERNASIONAL

Pakar top China memperingatkan kemungkinan gelombang koronavirus kedua

11
×

Pakar top China memperingatkan kemungkinan gelombang koronavirus kedua

Sebarkan artikel ini
Pakar top China memperingatkan kemungkinan gelombang koronavirus kedua
China telah mengendalikan sebagian besar virus, tetapi munculnya kasus baru di Wuhan dalam beberapa hari terakhir, setelah berminggu-minggu tanpa infeksi baru, telah mendorong kampanye untuk menguji semua 11 juta penduduk di kota tempat COVID-19 pertama kali muncul akhir tahun lalu. (File / AFP)

BEIJING: China menghadapi kemungkinan gelombang kedua infeksi coronavirus karena kurangnya kekebalan di antara penduduknya, penasihat medis senior pemerintahnya telah memperingatkan.
Setelah berbulan-bulan mengunci dan mengekang perjalanan, Tiongkok sebagian besar telah mengendalikan virus, tetapi kekhawatiran akan gelombang kedua meningkat ketika gugus muncul di provinsi timur laut dan di pusat kota Wuhan.

“Mayoritas … Orang Cina saat ini masih rentan terhadap infeksi Covid-19, karena kurangnya kekebalan,” Zhong Nanshan, wajah publik dari tanggapan pemerintah terhadap pandemi, mengatakan kepada CNN.
“Kami menghadapi (a) tantangan besar,” tambah Zhong. “Itu tidak lebih baik daripada negara-negara asing yang saya pikir saat ini.”

Zhong, yang membantu mengungkap skala wabah Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) tahun 2003, juga mengatakan bahwa pihak berwenang di Wuhan tidak pernah melaporkan kasus selama masa-masa awal pandemi ini.
“Pemerintah setempat, mereka tidak ingin mengatakan yang sebenarnya pada waktu itu,” kata Zhong, yang merupakan bagian dari tim ahli yang dikirim ke Wuhan untuk menyelidiki wabah tersebut.

“Saya tidak percaya hasil itu (jumlah kasus yang dilaporkan) jadi saya (terus) bertanya dan kemudian, Anda harus memberi saya nomor sebenarnya,” katanya.

Namun dia menambahkan dia percaya data yang diterbitkan setelah Wuhan dikunci pada akhir Januari, dan ketika pemerintah pusat mengambil kendali atas respons, “akan benar.”

Virus corona baru telah menewaskan sedikitnya 309.296 orang, menurut penghitungan dari sumber resmi yang dikumpulkan oleh AFP, dengan para ilmuwan di seluruh dunia berlomba untuk menemukan vaksin.

Zhong mengingatkan bahwa vaksin “sempurna” untuk penyakit yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mungkin tidak pernah hilang bisa memakan waktu “tahun.” – AN

Editor: Usman S

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

TOPIKterkini.com–Malaysia: Layanan Pendidikan bagi anak TKI diselenggarakan Pemerintah…