Dari Pleno LAPAKKSS, Ini Sikap Ketua Umum

Topikterkini.com-Makassar-Tetap mengedepankan protokoler kesehatan pakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak (3M), oleh Lembaga Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Sulawesi Selatan (LAPAKKSS) menyelenggarakan Rapat Pleno kepengurusan periode 2017 – 2021, Minggu (02/05/2021) di Lt. 2 Red Corner Makassar.

Usai buka dan shalat magrib berjamaah, Ketua Umum (Ketum) Lapakkss Dr. H. Ajiep Padindang, SE., MM, menyerahkan beberapa buku lapakkss, judul “Perubahan Sosial dan Peradaban Baru” ke beberapa penulis buku tersebut pun akademisi, wartawan dan kelompok organisasi lainnya.

Dari Pleno LAPAKKSS, Ini Sikap Ketua UmumTurut hadir Ketua Harian Lapakkss Yudhitira Sukatanya, Rusdin Tompo (sekretaris), Andi Abubakar Hamid, Andi Asmar, Jamal Andi, Bahar Merdhu, Dr. Nurlina Syahrir, M.Hum, Luna Vidya, Dewi Ritayanan, Idwar Anwar, Goenawan Monoharto, Chaeriah, Kurni, Syahrir Patakaki dan Rachim Kallo.

Pleno dibuka Ketum Lapakkss Dr. H. Ajiep Padindang, SE., MM periode 2017 – 2021 menyampaikan beberapa pokok-pokok pikirannya. Diantaranya eksistensi Lapakkss sejak didirikan 2017 lalu yang secara yuridis telah diaktenotariskan. Visi-misi yang disusun sedemikian rupa agar menjadi wadah fasilitas bagi seniman dan organisasi kesenian dan kebudayaan pun wadah, kajian termasuk penerbitan dan dokumentasi.

Pokok pikiran kedua, evaluasi program dianggap tidak berjalan maksimal karena SDM yang akitf berkisar 20% dan keterbatasn sarana maupun pembiayaan. Disebabkan bidang-bidang lain tidak mampu menciptakan jejaring kemitraan, kecuali pada bidang sastra yang mampu menjalankan programnya. Ketiga, terkait kepengurusan yang akan datang 2021 – 2024, rekomendasinya adalah perlu dilanjutkan dengan melakukan perubahan baik secara ekternal dan srtuktur kelembagaan. Sesuai point di atas dinyatakan demisioner dan sepenuhnya akan dikembalikan pada pendiri sesuai akta notaries.

“Para pendiri diberikan tugas untuk melaksanakan musyawarah pengurus Lapakkss dalam jangka waktu 2 (dua) bulan sejak pleno ini,” tegas Ajiep Padindang menambahkan, apabila dalam waktu tersebut tidak dapat melaksanakan tugasnya, maka Lapakkss akan diambil alih oleh mantan Ketua Umum.

Di hadapan pendiri, pengurus dan anggota Lapakkss, Ajiep Padindang bersikap, tidak bersedia lagi menjadi Ketua Umum Lapakkss periode 2021 – 2024, namun bersedia menjadi penasehat/Pembina.

Mendengar pernyataan sikap dari mantan ketua umum demisoner, spontan beberapa pasang mata tertuju ke arahnya. Heran, dan menyanyangkan keputusan sikap yang menurut mereka masih menginginkan sosok Ajiep Padindang untuk memimpin lembaga ini di periode ke dua.

Usai penyerahan adminisratif dari Ketum demisioner ke salah satu pendiri, Yudhistira sukatanya langsung memberikan saran-saran dan berjanji akan menyelesaikan persiapan-persiapan musyawarah mendatang. Rusdin Tompo bagian dari pendiri pun merespons untuk membantu memikirkan bagaimana konsep, mekanisme dan struktur ideal Lapakkss ke depan.

Saran dan opini dari rapat pleno saling menyuarakan ketika Yudhistira membuka sesi itu ke peserta pleno. Idwar Anwar, Dr. Nurlina, dewi Ritayana, Andi Abubakar Hamid dan Bahar Merdhu silih berganti menyampaikan opininya, namun tetap tidak merubah “sikap” seorang Dr. H. Ajiep Padindang, SE., MM, selain hanya senyum di hadapan kawan-kawannya.

Jadi teringat rapat evaluasi pengurus Lapakkss, 27 Maret 2021 lalu di Café Popsa Lt. 2 lalu, ada dua hal tema evaluasi ketika itu. Apakah ekisistensi Lapakks perlu dilanjutkan atau dibubarkan, dan Kenapa saya (Ajiep Padindang) seakan membutuhkan Lapakkss.

Kata mantan ketum lapakks demisioner ketika itu, Ajiep Padindang mengatakan sejujurnya saya bertanya pada diri saya, apakah lembaga ini membutuhkan saya. Apakah teman-teman membutuhkan saya tidak dalam konteks pembiayaan, melainkan pemikiran.

“Sebaiknya saya di luar struktur, agar Lapakkss tidak bergantung kepada saya saja,” pungkas Ajiep Padindang.

Laporan: Rachim Kallo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *