Wanita Dicinta Wanita Dinista (Part 2) Oleh : Ezri Palodji, S.Pd, M.Pd.

“Aku mencintaimu, aku sayang padamu. Seumur hidupku tak pernah aku temui wanita sepertimu! ”

Dasar wanita lugu, Wanita polos baru mengenal cinta. Hanya lisan tak bermakna membuatnya terbawa ke alam mimpi. Mimpi indah serasa tak ingin terbangun dari tidurku, ingin menyambungnya sampai di ending bahagia. Terlalu mudah percaya, terlalu cepat menanggapi dengan perasaan takut mengecewakan padahal sebenarnya dialah yang akan dikecewakan.
Bagaikan ampas kelapa, diambil santannya lalu ampas dibuang menjadi busuk dan menjadi makanan hewan.

Plukk!!
Bantalku terjatuh dan aku pun tergeletak, kepalaku terbentur difan tempat tidur. Aku mencoba mengingat, bahagianya jika itu terjadi. Namun itu hanyalah bunga tidur,
Kecewa.

Wanita pada umumnya dianggap makhluk lemah dari segi fisik, namun tidak semua lemah kecuali lagi sakit secara fisik. Ketika wanita merasakan kepedihan, kesakitan bahkan penistaan wanita justru semakin kuat. Setiap butiran air mata menjadi suplemen ajaib untuk menjadikannya semakin tegar menghadapi tantangan hidup.

Dicampakkan karena dianggap tak berguna, membosankan. Wanita dianggap tidak bisa berbuat banyak melebihi laki-laki, dianggap tidak punya skill, akhirnya selalu dijadikan pelengkap saja. Aku salah satu yang menentang pendapat bahwa wanita itu lemah, tidak bisa berbuat banyak dari laki-laki, tidak punya skill bahkan harus rela dijadikan pelengkap!
Ohh … Maaf !

Di cintai untuk di nista. Wanita dianggap naif oleh beberapa orang. Padahal sejak dahulu kala wanita merupakan insan kuat secara fisik maupun psikis. Sejak zaman Adam dan Hawa. Hawa diberikan kuasa sebagai penolong bagi pria, diciptakan dari tulang rusuk pria gunanya untuk jadi pendamping. Keberadaan wanita mempengaruhi segala sesuatu dalam berbagai aspek kehidupan. Banyak wanita sukses setelah melalui penistaan, melalui hinaan, melalui penderitaan. Wanita sanggup membuktikan bahwa wanita di cinta bukan untuk di nista tetapi wanita di cinta untuk di sejajarkan dengan laki-laki.
Wanita punya kekuatan ganda yang tidak dimiliki laki-laki.
Wanita memiliki skill yang sama dengan laki-laki.
” Hargailah wanita, cintailah dia sebagaimana kau mencintai dirimu.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *