Topikterkini.com.Morowali Utara – Kadis P2KBP3AD, Romelius Sapara menerangkan bahwa kegiatan ini merupakan hari ketiga kunjungan Tim Penilai dimana pada hari pertama telah dilaksanakan pembukaan kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Bappelitbangda dilanjutkan dengan kunjungan ke Desa Bunta dan Desa Tinompo. Selanjutnya pada hari kedua, Tim Penilai melakukan kunjungan ke Puskesmas Kolonodale terkait pelayanan kesehatan dan Desa Marale. Dan hari Rabu ini merupakan hari terkahir kunjungan oleh Tim Penilai yaitu ke Desa Peleru dan Desa Tiwa’a sebagai desa lokus Stunting.
Kegiatan kunjungan Tim Penilai Kinerja Aksi Penurunan Stunting ini didampingi oleh Kepala Dinas P2KBP3AD Drs.Romelius Sapara, Camat Mori Utara Isnayawati Siman, Sekretaris Dinas Pertanian Jasrion Ampugo, S.P, Kapolsek Mori Atas yang diwakili oleh Bripka I Made Bador, serta Danramil Mori Utara diwakili oleh Sertu Syarifudin Nonai.
Dr.Iwan, M.Si selaku ketua Tim Penilai Menjelaskan bahwa kunjungan ini dilakukan untuk memastikan sejauh mana 8 Aksi Konvergensi yang sudah dilaksanakan oleh TPPS dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting khususnya di Kabupaten Morowali Utara, bukan dalam rangka mencari kesalahan dari TPPS.
“Seorang anak yang pendek belum tentu Stunting, tetapi jika seorang anak yang terkena Stunting sudah dipastikan pendek”, jelasnya.
“Selain merupakan tugas dan tanggung jawab kita bersama, aksi penurunan nilai Stunting juga merupakan gerakan peduli kemanusiaan untuk mempertahankan generasi penerus kita kedepan”, imbuhnya.
Tim Penilai mengawali kegiatan dengan melakukan wawancara kepada Para Kader dan Penyuluh terkait bagaimana penanganan Stunting yang telah dilakukan. Lalu dilanjutkan dengan kunjungan terkait Inovasi Pajeko (Pengembangan Jenis Komoditas). Selanjutnya, kegiatan berlanjut ke Desa Tiwa’a untuk Meninjau Inovasi Gempar (Gerakan Pemanfaatan Pekarangan) yang diterapkan kepada masyarakat dalam bentuk pembuatan kolam budidaya ikan lele.
Laporan: Sutrisno
