TOPIKTERKINI. COM. LOMBOK TIMUR— Dalam Rangka Memperingati Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September Ratusan Mahasiswa yang Mengatas Namakan diri Aliansi Mahasiswa Peduli Petani (AMPP) Lombok Timur menggelar aksi demonstrasi yang berakhir ricuh di depan gedung kantor DPRD Lombok Timur, Senin (25/9).
Di ketahui Mahasiswa yang menggelar Aksi Demonstran guna menuntut,mendesak pemerintah untuk mengadakan solusi penanggulangan Iklim,meminta lebih mementingkan sektor Pertanian dari pada membuka Investasi,Mengatasi kebutuhan beras yang mulai krisis dan Harga yang kian meroket. Kericuhan berawal ketika beberapa orang mahasiswa melemparkan batu yang dilapisi kertas kepada Aparat yang tengah mengawal masa Aksi didepan gerbang kantor Dewan tersebut.
“Ditengah hiruk pikuk perampasan lahan, ditengah hiruk pikuk kenaikan BBM, dan sekarang pemerintah membuat kita sakit perut karena sulitnya mendapatkan beras,” Ucap Nazril, Korlap 1 AMPP dalam orasinya.
“Pemerintah tidaklah mencari solusi untuk hal itu, tapi malah menaikkan harga beras itu Pimpinan,” Katanya.
Ketika perwakilan mahasiswa tersebut dipersilahkan masuk namun tak kunjung mendapatkan solusi membuat para Demonstran memaksa masuk kedalam area gedung untuk bertemu Ketua DPRD Lotim. Selain itu, massa aksi juga meminta pemerintah agar mampu menanggulangi terjadinya perubahan iklim.
“Pemerintah kita tidak pernah jeli melihat dan membahas iklim klimaksceng, bisa dikatakan petani dari kecamatan Jerowaru, Sakra dan sebagainya khususnya di Lotim ada 4.430-an hektar terkena dampak resuman itu kawan-kawan,” ujarnya.
Kemudian, massa aksi juga meminta pemerintah untuk mampu mengedepankan petani daripada pertambangan. “Dari segi ekonomi pertanian lebih tinggi daripada pertanian, tapi kenapa pemerintah lebih jeli melihat pertambangan ketimbang melihat pertanian?,” Imbuhnya.
Sedangkan Kordum, Saat di konfirmasi Via Wa setelah Aksi selsai, mengatakan Melihat beberapa Masa Aksi yang Mendapatkan Tindakan Refresif, Ucapanya.
“Kita akan mengadakan Aksi
jilid II untuk menuntut tindakan Refresif yang di lakukan Oleh pihak Kepolisian kepada masa aksi kami, kita akan turun jalan mengatas namakan Mahasiswa se-Lombok Timur,” Tegas Siti Khaerunnisa Febrianti.
“Kita pasti akan melaporkan Atas Tindakan Refresif Aparat Kepolisian terhadap Masa Aksi, Hampir setengah dari Masa Aksi kami yang Laki-laki terkena tindakan Refresif dan juga ada yg sampai pingsan dan tidak bisa melihat tapi untung nya masa aksi yg perempuan tidak ada yg kena tindakan Refresif,” Pungkasnya.
Liputan : Nang